
Erick: Setoran BUMN 10 Tahun Rp 3.295 T, PMN cuma Rp 147 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan bahwa dalam 10 tahun terakhir sejak 2011-2020 perusahaan BUMN sudah menyetor ke negara dalam bentuk pajak, dividen dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 3.295 triliun.
Jumlah ini sangat besar ketimbang bantuan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang disuntikkan ke perusahaan BUMN pada periode 10 tahun itu yang hanya mencapai Rp 147 triliun, atau hanya 4,4% dari setoran BUMN dalam satu dekade.
Nilai Rp 3.295 triliun itu terbagi atas pajak Rp 1.872 triliun atau 54%, dividen Rp 388 triliun atau 11%, dan PNBP Rp 1.035 triliun atau 30%.
![]() Paparan Erick di DPR 8 Juli 2021 |
"Pimpinan Komisi IV, kita coba menarik sejarah dari pada PMN, dibandingkan kontribusi dari BUMN atas pajak, PNBP dan dividen dalam 10 tahun terakhir angkanya Rp 3.295 triliun, Jika dibandingkan PMN yang dibutuhkan 4% atau Rp 147 triliun, dan ini kita coba breakdown dari 2011-2020," kata Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI terkait Pembahasan Mengenai Usulan BUMN Penerimaan PMN Tahun 2022, di Jakarta, Kamis ini (8/7).
Sebab itu, Erick mengatakan untuk periode 2020-2024 maka perbandingan dividen dan PMN seimbang.
"Kita bisa lihat untuk 2020-2024 tentu yang menarik sekarang dividen dan PMN seimbang."
"Ada tiga catatan memang banyak sekali penugasan yang diberikan BUMN selama ini dilihat PMN itu untuk tahun 2022 saja adalah hampir 80%. Di mana untuk kebutuhan restrukturisasi 6,9% dan catatan terpenting ada di tahun 2017-2018 yang harus ada PMN Tol Sumatera angkanya kecil. Karena itu kalau lihat angka ini seperti 50 banding 50," kata Erick.
Dia menjelaskan, untuk dividen BUMN di tahun lalu sekitar Rp 26 triliun (atas laba 2019), dan tahun ini (laba 2020) ada peningkatan menjadi Rp 30-35 triliun.
"Tahun ini ada peningkatan Rp 30-35 ini belum ifx tapi kita upayakan. Covid ini kita beri dividen paling tidak sama dengan sama tahun sebelumnya, sebelum penugasan yakni Rp 40 triliun [target sebelum pandemi]. Ini tidak mudah kondisi kami di mana 90% BUMN terdampak."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PMN 12 BUMN Rp 72 T, Erick: Fokus ke Penugasan Pemerintah!
