
Kena Profit Taking (Lagi), Harga Batu Bara Anjlok 1% Lebih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terkoreksi pada perdagangan kemarin. Sepertinya investor masih melakukan aksi ambil untung (profit taking) karena harga komoditas ini memang sudah melambung tinggi.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) berada di US$ 130,25/ton. Ambles 1,14% dari hari sebelumnya.
Walau mengalami koreksi yang lumayan dalam, tetapi secara mingguan harga batu bara masih naik 5,17% secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, harga masih membukukan kenaikan 17,88%.
Jadi sangat wajar investor 'gatal' untuk mencairkan cuan. Wong keuntungan yang didapat memang tinggi sekali...
Saat ini, risiko terbesar bagi harga batu bara adalah pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Di sejumlah negara, lonjakan kasus positif corona direspons dengan mengetatkan aktivitas dan mobilitas masyarakat.
Misalnya di India. Meski angka kasus positif harian sudah menurun, tetapi karantina wilayah (lockdown) di sejumlah wilayah belum dicabut. Kegiatan yang terbatas, terutama di dunia usaha, membuat permintaan listrik menurun.
Pada dua bulan pertama tahun fiskal 2021-2022 (April-Mei), perusahaan listrik India mengimpor 8 juta ton batu bara termal. Turun 3% dibandingkan periode yang sama tahu lalu.
India adalah salah satu importir batu bara termal terbesar dunia. International Energy Agency mencatat, India berkontribusi 17% terhadap total impor batu bara termal dunia pada 2019. Hanya kalah dari China (21%).
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu
