Cek Dulu 7 Kabar Penting Ini Sebelum Pilih Saham Beri Cuan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 July 2021 08:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

5. Transaksi Jumbo di Pasar Nego Saham AMRT

Di tengah apresiasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,12% diam-diam investor asing melakukan penjualan saham besar-besaran di emiten peritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di pasar negosiasi.

Tercatat investor asing menggunakan broker PT CGS CIMB Sekuritas (YU) melakukan penjualan sebanyak 4,32 juta lot AMRT di harga rata-rata Rp 947,6/unit ke investor lokal yang menggunakan broker yang sama sehingga transaksi ini merupakan transaksi tutup sendiri alias crossing. Tercatat investor lokal menggelontorkan dana sebesar Rp 409 miliar untuk menebus transaksi ini.

Merespons adanya transaksi tersebut saham AMRT ditransaksikan menghijau kuat 6% di harga Rp 1.320/unit dengan nilai transaksi cukup jumbo yakni Rp 127 miliar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 55 triliun.

6. Induk XL Axiata Disebut Bakal Caplok Link Net, Dijual Lippo?

Axiata Group Bhd., induk dari XL Axiata Tbk (EXCL), dikabarkan sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membeli saham penyedia internet Indonesia PT Link Net Tbk (LINK).

Sumber Bloomberg yang terkait dengan transaksi ini mengatakan, diskusi mengenai akuisisi tersebut sedang berlangsung antara Axiata dan penjual potensial, perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners dan PT First Media Tbk (KBLV), perusahaan induk LINK dan anak perusahaan konglomerasi Lippo Group milik keluarga Riady.

"Axiata sedang mempertimbangkan opsi pada struktur kesepakatan potensial termasuk membeli saham melalui unitnya di Indonesia, PT XL Axiata," tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (6/7/2021).

7. Salim-Lippo Kepincut, Bisnis Data Center Diramal Tembus Rp9 T

Manajemen emiten penyedia layanan infrastruktur digital dan cloud (komputasi awan), PT Indointernet Tbk (EDGE), memperkirakan industri data center di Indonesia bisa tumbuh signifikan sampai dengan tahun 2025 dengan market size tembus US$ 618 juta atau setara dengan Rp 8,96 triliun (kurs 14.500).

Prospek itu disampaikan manajemen dalam paparan publik Indointernet atau Indonet, perusahaan digital yang dimiliki oleh pengusaha data center Otto Toto Sugiri dan kini sahamnya juga dipegang oleh investor Hong Kong, Digital Edge Ltd (DE) sebesar 59,1%.

Toto Sugiri juga memiliki perusahaan data center lainnya yakni PT Data Center Indonesia Tbk (DCII), saham paling fenomenal di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kenaikan mencapai 14.000 sejak mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di BEI pada 6 Januari 2021.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular