Gainers-Losers

Saham BOSS-Allo Bank Juara, GGRM-AGII Kena Profit Taking!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
06 July 2021 12:40
foto : www.gudanggaramtbk.com
Foto: www.gudanggaramtbk.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten tambang batu bara PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) dan saham emiten perbankan milik PT Mega Corpora yang dikendalikan pengusaha Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) atau dulu bernama PT Bank Harda Internasional Tbk menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan Selasa (6/7/2021).

Berbeda nasib, saham emiten produsen rokok raksasa PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan emiten produsen gas industri yang dimiliki Grup Samator PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) menjadi 'pecundang'.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound hingga siang ini. IHSG naik 0,51% ke posisi 6.036,323 pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (6/7).

Menurut data BEI, ada 246 saham menguat, 238 saham melemah dan 144 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,57 triliun dan volume perdagangan mencapai 12,48 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 23,45 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 192,69 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (6/7).

Top Gainers

  1. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), saham +34,62%, ke Rp 70, transaksi Rp 8,7 M

  2. MNC Studios International (MSIN), +22,38%, ke Rp 494, transaksi Rp 56,2 M

  3. Prodia Widyahusada (PRDA), +19,47%, ke Rp 6.750, transaksi Rp 113,9 M

  4. Allo Bank Indonesia (BBHI), +18,06%, ke Rp 5.100, transaksi Rp 102,9 M

  5. Surya Citra Media (SCMA), +17,91%, ke Rp 2.140, transaksi Rp 140,1 M

Top Losers

  1. Bank Ganesha (BGTG), saham -6,92%, ke Rp 121, transaksi Rp 7,6 M

  2. Diagnos Laboratorium Utama (DGNS), -6,01%, ke Rp 1.330, transaksi Rp 87,3 M

  3. Gudang Garam (GGRM), -5,92%, ke Rp 41.350, transaksi Rp 128,7 M

  4. Bank IBK Indonesia (AGRS), -5,59%, ke Rp 169, transaksi Rp 18,7 M

  5. Aneka Gas Industri (AGII), -4,94%, ke Rp 1.540, transaksi Rp 70,9 M.

Saham BOSS menjadi pemuncak dengan menyentuh auto rejection atas (ARA) 34,62% ke Rp 70/saham. Saham BOSS tiba-tiba melonjak setelah 2 hari stagnan dan 7 hari terbenam di zona merah.

Penguatan saham BOSS kali ini berbarengan dengan kenaikan setidaknya 17 saham batu bara lainnya. Saham Atlas Resources (ARII), misalnya, melesat 12,68%. Kemudian, saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) terkerek 7,14%, Indika Energy (INDY) naik 4,21%, Harum Energy (HRUM) menguat 3,96%, dan Adaro Energy (ADRO) terapresiasi 2,83%.

Kenaikan saham batu bara terjadi di tengah harga batu bara yang terus melambung hingga menyentuh rekor terbaru.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 137,75/ton. Melonjak 3,75% dibandingkan hari sebelumnya dan berada di titik tertinggi setidaknya sejak 2008. Dalam sepekan terakhir, harga melonjak 10,39% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya mencapai 22,6%.

Selain saham BOSS, saham BBHI juga melonjak 18,06% ke Rp 5.100/saham. Saham BBHI melanjutkan penguatan sejak dua hari lalu.

Dalam sepekan saham BBHI mendaki setinggi 82,80%, sementara dalam sebulan 'terbang' 255,40%.

Sentimen terbaru yang mempengaruhi pergerakan saham ini ialah BBHI yang telah resmi mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan perubahan nama menjadi Allo Bank Indonesia yang berlaku sejak 30 Juni 2021.

Langkah ini dalam rangka rebranding setelah perseroan menjadi bagian dari Kelompok Usaha Bank (KUB) di bawah pengendalian PT Mega Corpora bersama dengan PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan PT Bank Mega Syariah yang akan melengkapi jasa perbankan yang ditawarkan oleh kelompok usaha di bawah CT Group.

Saat ini perusahaan juga telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan surat OJK No.S-104/D.04/2021 tanggal 30 Juni 2021 Perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang akan meningkatkan permodalan perseroan sekitar Rp 7,498 triliun.

Dana rights issue akan digunakan untuk pemenuhan modal inti minimum bank yang akan memberikan kemampuan Allo Bank untuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi yang yang dikenal sebagai digital bank.

Di teritorial yang berbeda, saham GGRM kembali ambles, yakni 5,92% ke Rp 41.350/saham, melanjutkan pelemahan pada Senin kemarin ketika ambles hingga auto rejection bawah (ARB) 6,98%. Sebelum ini, saham GGRM sempat mencatatkan reli penguatan selama 7 hari beruntun, yakni pada 21-30 Juni.

Selain saham GGRM, saham AGII juga melorot 4,94%, setelah melonjak selama 3 hari berturut-turut. Dalam sepekan saham ini melesat 12,82%, sementara dalam sebulan melejit 48,79%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular