
Unstoppable! Saham BINA & Allo Bank Milik CT 'Terbang' Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank milik Mega Corpora yang dikendalikan pengusaha nasional Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang sebelumnya bernama PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) kembali melesat kencang pada perdagangan sesi pertama, Selasa (6/7/21).
Begitu pula dengan saham perbankan yang dikuasai taipan Anthoni Salim PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) juga melonjak di zona pagi hari ini kendati tak sampai dua digit kenaikannya.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBHI menjadi salah satutop gainers hari ini setelah melejit 14,58% ke Rp 4.950/saham.
Nilai transaksi BBHI hari ini mencapai Rp 69 miliar.Dalam sepekan saham ini melesat 77,42%, sementara dalam sebulan 'terbang' 244,95% dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 20 triliun.
Sentimen terbaru yang mempengaruhi pergerakan saham ini ialah BBHI yang telah resmi mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan perubahan nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk yang berlaku sejak 30 Juni 2021.
Langkah ini dalam rangka rebranding setelah perseroan menjadi bagian dari Kelompok Usaha Bank (KUB) di bawah pengendalian PT Mega Corpora bersama dengan PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan PT Bank Mega Syariah yang akan melengkapi jasa perbankan yang ditawarkan oleh kelompok usaha di bawah CT Group.
Saat ini perusahaan juga telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan surat OJK No.S-104/D.04/2021 tanggal 30 Juni 2021 Perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang akan meningkatkan permodalan perseroan sekitar Rp 7,498 triliun.
Dana rights issue akan digunakan untuk pemenuhan modal inti minimum bank yang akan memberikan kemampuan Allo Bank untuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi yang yang dikenal sebagai digital bank.
Senin kemarin, saham BBHI juga menjadi top gainers hari ini setelah melejit dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 24,86% ke Rp 4.320/saham.
Sementara, saham BINA pada Selasa pagi ini naik 1,31% ke posisi Rp 5.800/saham dengan nilai transaksi Rp 7 miliar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 32 triliun. BINA sudah melesat 15% dalam sepekan dan 212% dalam sebulan.
Sebagai informasi, pada Kamis (1/7) pekan lalu saham ini sempat disuspensi oleh pihak bursa seiring kenaikan harga akumulatif yang signifikan. Saham ini sempat melaju kencang di zona hijau selama 10 hari beruntun, yakni pada 11-24 Juni.
Kenaikan saham BINA akhir-akhir ini didorong oleh kabar terbaru perusahaan yang berencana melakukanrights issue. Dalamrights issuetersebut, BINA akan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan disetujuinya rights issue ini, Anthony Salim, selaku ultimate shareholder berpeluang menambah porsi kepemilikan sahamnya pada Bank Ina.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi Ganti Nama Jadi Allo Bank, Saham Bank Milik CT Ngamuk!
