Angkatan Corona Serbu Saham Rumah Sakit, Yuk Simak Kinerjanya

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
06 July 2021 08:41
Dok.Situs Omni Hospitals
Foto: Lonjakan kasus covid-19 di Ibu Kota membuat pasien mendaftar di rumah sakit rujukan covid-19 membeludak. RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, mendirikan tenda darurat untuk merespons tingkat keterisian tempat tidur perawatan dan ICU yang sangat tinggi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dari 7 emiten yang diamati, 6 emiten sudah melaporkan kinerja keuangan per akhir Maret 2021. Sementara 1 emiten sisanya, SRAJ, masih berdasarkan laporan kinerja full year 2020.

Adapun dari 7 emiten di atas, 6 emiten berhasil membukukan laba bersih sepanjang triwulan pertama tahun ini, sedangkan SRAJ menanggung rugi bersih per 31 Desember tahun lalu.

Mari kita bahas emiten yang mengalami rugi bersih terlebih dahulu, yakni SRAJ. Sepanjang 2020 SRAJ meraup penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 1,28 triliun, meningkat 28,12% dari perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1 triliun.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, SRAJ berhasil memangkas rugi bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 75,67 miliar menjadi rugi bersih Rp 14,38 miliar per akhir Desember 2020.

Berbeda dengan SRAJ, emiten pengelola RS Omni, SAME, berhasil membalik rugi bersih Rp 17,77 miliar per kuartal I 2020 menjadi laba bersih Rp 39,26 miliar per akhir Maret 2021. Hal tersebut dibarengi dengan kenaikan pendapatan mencapai 60,25% menjadi Rp 218,94 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini.

Ketiga, HEAL yang juga berhasil mencetak kenaikan laba bersih pada triwulan I 2021 sebesar Rp 283,25 miliar, melonjak 294,27% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 71,84 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan HEAL juga melesat 61,08% menjadi Rp 1,58 triliun pada kuartal I tahun ini.

Selanjutnya, PRIM yang menikmati kenaikan laba bersih 589,35% menjadi Rp 15,85 miliar sepanjang 3 bulan pertama 2021. Pertumbuhan laba bersih tersebut diiringi dengan kenaikan pendapatan 110,51% menjadi Rp 96,12 miliar per 31 Maret tahun ini.

Kelima, MIKA yang memperoleh pendapatan Rp 1,20 triliun naik secara yoy sebesar 37,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih MIKA juga naik 59,15% menjadi Rp 316,34 miliar pada triwulan I 2021.

Kemudian, SILO yang mencatatkan kenaikan laba bersih tertinggi dibandingkan 6 emiten lainnya, yakni 788,51% menjadi Rp 143,90 miliar per akhir Maret 2021. Pendapatan usaha SILO pun tumbuh 32,49% dari Rp 1,44 triliun pada 3 bulan pertama 2020 menjadi Rp 1,91 triliun per kuartal I 2021.

Emiten terakhir, CARE, juga meraih kenaikan pendapatan 33,74% menjadi Rp 72,89 miliar pada triwulan pertama tahun ini. Sejurus dengang itu, CARE berhasil membalik rugi bersih Rp 735,38 juta pada kuartal I 2020 menjadi laba bersih Rp 9,78 miliar pada periode yang sama tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular