Fitch Sebut Penjualan Mobil RI Sulit Pulih Karena Covid-19

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
01 July 2021 15:32
Dealer Mobil (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Dealer Mobil (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings, memprediksi pemulihan penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air mungkin terhambat oleh pasokan mobil yang rendah dan pandemi virus corona (Covid-19) yang berkepanjangan.

Dalam rilis terbarunya, Fitch menjelaskan, hambatan tersebut dapat mengganggu efektivitas inisiatif pemerintah untuk meningkatkan penjualan mobil, termasuk perpanjangan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) baru-baru ini.

Menurut amatan Fitch, kekurangan pasokan chip semikonduktor secara global yang terjadi akhir-akhir ini berisiko mengganggu produksi otomotif domestik, dalam arti mengganggu kemampuan pabrikan mobil untuk memenuhi peningkatan permintaan.

"Lonjakan kasus virus corona di Indonesia baru-baru ini dapat menyebabkan pembatasan pergerakan [masyarakat] yang lebih ketat dan pelemahan ekonomi, yang kemungkinan akan meredam sentimen pasar dan mendorong konsumen untuk memangkas pengeluaran," jelas Fitch, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (1/7/2021).

Fitch memperkirakan penjualan kendaraan roda empat domestik sekitar 700.000 unit pada tahun 2021, dari sebelumnya sebanyak 532.407 unit pada tahun 2020.

"Kami memproyeksikan perlambatan pertumbuhan penjualan mobil dalam beberapa bulan mendatang karena [adanya program] penurunan bertahap diskon pajak mobil mewah hingga akhir tahun dan lonjakan baru-baru ini dalam kasus virus corona," kata Fitch.

Berdasarkan penjelasan Fitch, penjualan kendaraan roda empat meningkat pada Maret 2021, naik 73% menjadi 84.915 unit dari bulan sebelumnya, lantaran didorong oleh diskon PPnBM yang diterapkan sejak Maret 2021. Hasilnya, penjualan mobil pada 5 bulan pertama tahun ini sebanyak 320.749 unit.

Adapun, kata Fitch, untuk memacu penjualan, pemerintah baru-baru ini membahas potensi perpanjangan diskon PPnBM 100% untuk kategori mobil tertentu hingga Agustus 2021 yang dimulai sejak Mei 2021.

Beberapa produsen mobil, seperti Mitsubishi dan Suzuki, mengatakan kepada Fitch bahwa kekurangan chip belum berdampak pada produksi mobil lokal mereka hingga saat ini.

"Namun, kemungkinan perlambatan pemulihan pasokan chip global terus menimbulkan risiko bagi kemampuan manufaktur mobil domestik," imbuh Fitch.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan bahwa produksi mobil dalam negeri turun 9% secara bulanan (mom) pada April 2021. Kendati, jelas Fitch, hal ini dapat disebabkan oleh hari produksi yang lebih lambat seiring hari raya Lebaran.

Fitch memprediksi kinerjaa perusahaan transportasi PT Serasi Autoraya (SERA, dengan peringkat rating AA-(idn)/Stabil) akan tetap stabil pada tahun 2021, dengan pertumbuhan pendapatan satu digit.

"Bisnis jasa sewa kendaraan perusahaan, yang menyumbang 90% dari EBITDA [Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization]-nya, akan mendukung ketahanan perusahaan," kata Fitch.

Diskon pajak barang mewah untuk mobil baru, demikian jelas Fitch, hanya akan berdampak terbatas pada SERA karena segmen mobil bekasnya, yang mungkin terkena dampak negatif dari harga mobil baru yang lebih rendah, menyumbang kurang dari 5% dari EBITDA.

Pendapatan SERA pada kuartal I turun 6% secara tahunan (yoy), tetapi marjin EBITDA-nya meningkat menjadi 27% dibandingkan sepanjang 2020 yang sebesar 25%, seiring dilakukannya peningkatan efisiensi biaya.

Menurut Fitch, penurunan bisnis ritel mobil bekas dan logistik SERA diimbangi oleh jasa sewa kendaraan yang stabil dan pertumbuhan di segmen bisnis lelang mobil bekas.

Adapun kendaraan di bawah kontrak untuk bisnis sewa tetap stabil di angka 22.462 unit pada akhir Maret 2021. Jumlah mobil bekas yang dijual melalui bisnis lelang naik menjadi di atas 7.200 selama triwulan I 2021. Angka ini mengimbangi penurunan bisnis mobil bekas ritel, yang terjual 1.772 unit pada 3 bulan pertama tahun ini, turun dibandingkan kuartal I tahun lalu yang sebesar 2.043 unit.

"Leverage net FFO [funds from operations/dana dari operasi] pada akhir Maret 2021 adalah 2,1x, di bawah sensitivitas negatif kami sebesar 2,5x," pungkas Fitch.


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Pandemi, Fitch Turunkan Outlook Filipina Jadi Negatif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular