
Meroket 707%, Saham Bank BINA Anthoni Salim 'Digembok' BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi (penghentian perdagangan sementara) saham perbankan milik Grup Salim PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mulai pagi ini, Kamis (1/7/2021).
Suspensi tersebut dilakukan dalam rangka cooling down sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BINA.
"Penghentian sementara perdagangan saham BINA tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BINA," jelas pihak BEI, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (1/7).
Saham BINA memang mengalami lonjakan luar biasa akhir-akhir ini. Data BEI mencatat, Rabu (30/6) kemarin, saham ini ditutup menjadi top gainers, dengan naik 11,72%. Saham ini sempat melaju kencang di zona hijau selama 10 hari beruntun, yakni pada 11-24 Juni.
Dalam sepekan saham ini melesat 5,69%, sementara dalam sebulan terakhir saham emiten milik bos Indofood Anthoni Salim ini 'terbang' mencapai 223,19%. Adapun secara year to date (ytd) saham BINA sudah meroket 707,97%.
Kenaikan saham BINA didorong oleh kabar terbaru perusahaan yang berencana melakukanPenambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) aliasrights issue.Dalamrights issuetersebut, BINA akan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan disetujuinyarights issueini, Anthony Salim, selakuultimate shareholderberpeluang menambah porsi kepemilikan sahamnya pada Bank Ina.
Selain saham BINA, BEI juga 'menggembok' saham emiten yang bergerak di sektor real estat PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) seiring terjadinya peningkatan harga yang signifikan pada saham ini.
Dalam sepekan saham FMII 'terbang' 141,18%, sementara dalam sebulan membumbung tinggi 112,07%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rights Issue Direstui, Salim Peluang Tambah Porsi di Bank Ina