Bangun Tambang Emas di Gorontalo, BRMS Rights Issue Lagi

rah, CNBC Indonesia
30 June 2021 17:52
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal memulai uji coba produksi di tambang emasnya Citra Palu, Palu. (Dok. BUMI)
Foto: PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal memulai uji coba produksi di tambang emasnya Citra Palu, Palu. (Dok. BUMI)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bersiap melakukan rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) untuk proyek penambangan di Gorontalo. Perusahaan juga telah  menyampaikan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait aksi korporasi ini.

Nantinya dana yang didapatkan digunakan untuk membiayai pengembangan proyek tambang tembaga dan emas di Gorontalo. Modal tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari.

Selain itu akan digunakan pula untuk membangun sarana penunjang seperti tempat pembuangan sampah, kolam pengendapan, magasin peledak, pembangkit tenaga listrik, gudang, pembibitan fasilitas, bengkel, lokasi kota, dan kantor. Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini juga akan Melakukan pengeboran prospek emas untuk menambah cadangan bijih di lokasi tambang emas Motomboto, Gorontalo.


"Perusahaan juga akan membangun infrastruktur jalan angkut dari pelabuhan Tombolilato ke lokasi tambang. Jalan angkut lebih dari 30 km dan lebar 12 meter, dengan fasilitas jembatan sepanjang 75 meter," kata Direktur dan Investor Relation BRMS Herwin W Hidayat, Rabu (30/6/2021).

Kemudian, pembangunan juga mencakup Fasilitas Pengelolaan Tailing yang meliputi pabrik tailing kering, tailing dam, dan pabrik detoksifikasi, hingga pembelian alat dan alat berat tambang mine. Selebihnya dana hasil PUT ini akan digunakan untuk mendanai kebutuhan modal kerja Perseroan dan/atau anak perusahaan.

"Manajemen BRMS berkeyakinan bahwa Perusahaan akan menyadari manfaat berikut dari pengembangan Gorontalo proyek tambang tembaga dan emas," ujarnya.

Adanya pabrik pengolahan bijih emas yang tersedia akan memungkinkan perusahaan untuk memulai produksi komersial emas dan perak dari lokasi tambang emas Motomboto di Gorontalo. Nantinya, produksi komersial emas dari Gorontalo akan berdampak positif terhadap Penjualan dan Laba Bersih BRMS.

Selain itu, kegiatan pemboran diharapkan dapat meningkatkan cadangan bijih emas & perak perusahaan di Gorontalo. Meningkatnya cadangan bijih juga akan memperpanjang umur tambang produktif proyek tambang emas di Gorontalo.

Herwin menyebutkan pada April 2021, BRMS menyelesaikan transaksi Rights Issue pertama dengan hasil sekitar US$ 106 juta. Hasilnya sebagian besar digunakan untuk mengembangkan Proyek Tambang Emas Perusahaan di Palu, Sulawesi Tengah.

Perusahaan membangun pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari dan, pengeboran prospek emas untuk meningkatkan cadangan. Dengan adanya pabrik pengolahan bijih emas baru yang ada di Gorontalo, BRMS berharap dapat menghasilkan pendapatan dan keuntungan dari proyek Palu dan Gorontalo dalam waktu dekat.

Adapun Rapat Umum Pemegang Saham (RUPSLB) untuk aksi korporasi ini akan diselenggarakan pada hari Jumat, 6 Agustus 2021.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspansi Tambang, BRMS Bakal Raih Rp 1,5 T di Rights Issue

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular