PPKM Darurat Jokowi Bikin Rupiah ke Bawah Rp 14.500/US$ Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 June 2021 15:40
Dollar-Rupiah
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penantian pelaku pasar terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat mulai ada titik terang dari pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rupiah yang sebelumnya melemah cukup jauh di atas Rp 14.500/US$ sukses memangkas pelemahan, dan mengakhiri perdagangan di bawahnya.

Rupiah mengawali hari ini di Rp 14.490/US$, melemah tipis 0,07%, melansir data Refinitiv. Tetapi setelahnya rupiah terus tertekan hingga melemah 0,41% ke Rp 14.540/US$.

Setelah pidato Presiden Jokowi, rupiah perlahan memangkas pelemahan dan mengakhiri perdagangan di Rp 14.495/US$, melemah 0,1%.

Dalam Pidatonya di Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jokowi mengatakan mau tidak mau PPKM Mikro Darurat harus dilakukan. Tetapi kabar baiknya, ada kemungkinan PPKM Mikro Darurat tidak dilakukan dalam waktu yang lama, bisa satu atau dua minggu.

"Inilah upaya yang kita lakukan dan hari ini ada finalisasi kajian untuk kita lihat karena ada lonjakan yang tinggi dan kita harapkan selesai karena diketuai pak Airlangga [Menko Perekonomian Airlangga Hartarto] untuk memutuskan diberlakukannya PPKM darurat," ungkap Jokowi dalam Munas KADIN Indonesia, Rabu (30/6/2021)

"Nggak tahu ini keputusannya apakah seminggu, dua minggu karena petanya sudah diketahui semua khusus hanya di pulau Jawa dan Bali," jelasnya.

Memang belum ada detail bagaimana PPKM Mikro Darurat akan dilakukan, tetapi kemungkinan akan berlangsung singkat, dan yang paling penting karantina wilayah atau lockdown kemungkinan besar tidak akan diterapkan.

Isu yang beredar sebelumnya menyebutkan dalam PPKM Mikro Darurat restoran dan warung makan sejenisnya hanya bisa menerima pesanan take away, tetapi kabar terbaru menyebutkan boleh makan di tempat atau dine in dengan kapasitas 25% dan buka hingga pukul 17:00 WIB

Restoran yang melayani pesan antar saja diizinkan beroperasi 24 jam. Adapun di mal operasional hanya sampai pukul 17.00 WIB dan kapasitas 25%. Kegiatan perkantoran wajib work from home (WFH) 75% dan work from office (WFO) 25%.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Dolar AS Sedang Perkasa Menunggu Data Tenaga Kerja

Seandainya dolar AS tidak sedang perkasa, ada peluang rupiah bisa menguat hari ini. Kuatnya dolar AS tercermin dari indeksnya yang sudah menguat 5 hari beruntun.

Kemarin, indeks dolar AS mampu menguat 0,18% setelah setelah salah satu dewan gubernur bank sentral AS (The Fed), Christopher Waller mengatakan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bisa dilakukan secepatnya di tahun ini, dan suku bunga bisa dinaikkan akhir tahun depan.

Waller menjadi salah satu pejabat The Fed yang sangat optimistis akan pemulihan ekonomi dan sangat hawkish dalam meramu kebijakan moneter.

"Tingkat pengangguran secara substansial harus menurun, atau inflasi akan terus berada di level tinggi sebelum kita menaikkan suku bunga di 2022. Saya tidak mengesampingkan hal tersebut," kata Waller pada Bloomberg TV, Selasa (30/6/2021).

Hal senada juga diungkapkan Presiden The Fed wilayah Richmond Thomas Barkin yang mengindikasikan The Fed sudah membuat "kemajuan substansial" terkait target inflasi untuk bisa memulai tapering.

Tapering dan kenaikan suku bunga merupakan paket komplit yang bisa membuat dolar AS perkasa. Meski demikian pelaku pasar juga menanti rilis data tenaga kerja AS Jumat nanti, sehingga penguatan dolar AS masih tertahan.

Tapering pernah terjadi di pada tahun 2013 yang memicu gelojak di pasar finansial yang disebut taper tantrum. Aliran modal keluar dari negara emerging market seperti Indonesia dan kembali ke Amerika Serikat yang membuat dolar AS perkasa dan rupiah terpukul.

Hal tersebut yang paling membebani rupiah saat ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Ngeri! 3 Hari Melesat 3% ke Level Terkuat 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular