Tunggu Stimulus Infrastruktur, Kontrak Futures Dow cs Mixed

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 June 2021 18:26
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) flat pada perdagangan Senin (28/6/2021), setelah indeks S&P 500 mencetak kinerja mingguan terbaik sejak Februari dan juga rekor tertinggi baru, kemarin Jumat.

Kontrak futures indeks S&P 500 cenderung flat, sementara kontrak serupa indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq berlawanan arah di mana Dow futures melemah 44 poin sedangkan Nasdaq futures naik 0,2%.

Dow Jones lompat 163 poin, S&P 500 bertambah 0,5% dan Nasdaq naik 0,8% ke titik tertinggi baru, memperbaiki rekor tertinggi baru yang dicetak pada 29 April kemarin. Pelaku pasar memburu kembali saham teknologi di tengah masih adanya ancaman pandemi terhadap ekonomi.

Kesepakatan infrastruktur bipartisan menunjukkan kemajuan setelah Presiden AS Joe Biden pada Sabtu menegaskan bahwa dia tidak berencana memveto legislasi stimulus yang disokong senator dari partai Demokrat dan Republik tersebut.

Stimulus terbaru ini akan menyediakan dana masif untuk pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi dan jaringan internet peta lebar (broadband). Politisi partai Demokrat mengajukan stimulus tambahan yang memberi pendanaan ekstra untuk isu perubahan iklim, kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak.

"Program ini di jangka pendek dan panjang membantu pembukaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, omzet dan laba bersih korporasi dan meningkatkan kemampuan AS bersaing dengan negara lain di abad 21 yang hiperkompetitif," tulis John Stoltzfus, Kepala Perencana Investasi Oppenheimer Asset Management, di laporan riset yang dikutip CNBC International.

Pasar saham mencetak kinerja apik setelah investor kian yakin bahwa inflasi sekarang tak membahayakan ekonomi karena bersifat sesaat. Reli terjadi bahkan setelah inflasi Mei dilaporkan mencapai 3,4%, menjadi laju yang tercepat sejak awal 1990-an.

Indeks S&P 500 pada Jumat kemarin mencetak rekor tertinggi baru pada 4.280,7, sementara Dow Jones lompat 237 poin dan terpaut 2% dari rekor tertingginya. Nasdaq di sisi lain justru melemah pada Jumat, sehingga reli sepekan terhitung 2,35%, masih yang terbaik sejak 9 April.

Pelaku pasar akan memantau data tenaga kerja per Juni pada Jumat nanti, di mana slip gaji di luar sektor pertanian per Juni diprediksi 683.000 unit, menurut konsensus ekonom dalam polling Dow Jones. Angka itu melesat dibandingkan dengan posisi Mei sebanyak 559.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Pajak Biden Perberat Pergerakan Dow Futures dkk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular