
Saham Grup Astra Diobral, Harganya Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham-saham yang terhimpun dalam Grup Astra ambles pagi ini, Senin (28/6/2021) di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memerah. Saham sang induk Grup, PT Astra International Tbk (ASII) menjadi salah satu saham yang paling banyak dijual (net sell) oleh investor asing.
Berikut gerak saham Grup Astra, per pukul 10.02 WIB:
- Astra International(ASII), saham -2,44%, ke Rp 4.800, transaksi Rp 56 M
- United Tractors (UNTR), -1,87%, ke Rp 20.950, transaksi Rp 20 M
- Acset Indonusa (ACST), -0,95%, ke Rp 208, transaksi Rp 274 juta
- Astra Graphia (ASGR), -0,66%, ke Rp 755, transaksi Rp 37 juta
- Astra Agro Lestari (AALI), -0,32%, ke Rp 7.775, transaksi Rp 2 M
- Astra Otoparts (AUTO), +0,90%, ke Rp 1.120, transaksi Rp 569 juta
Menurut data di atas, saham ASII menjadi yang paling merosot dengan penurunan 2,44% ke Rp 4.800/saham. Saham ASII melanjutkan pelemahan pada Jumat (25/6) pekan lalu, ketika ditutup terkoreksi 0,40%. Asing mencatatkan net sell di saham Astra sebesar Rp 29,64 miliar.
Dengan ini, saham ASII melorot 2,44% dalam sepekan, sementara dalam sebulan ambles 6,80%.
Saham Grup Astra di bidang pertambangan, UNTR, juga turun 1,87% ke Rp 20.950/saham, setelah pada perdagangan sebelumnya menghijau. Namun, dalam sepekan saham ini masih memerah dengan tergerus 3,13%, sedangkan dalam sebulan minus 4,12%.
Saham anak usaha Astra di bidang suku cadang kendaraan bermotor, AUTO, menjadi satu-satunya yang menguat, yakni sebesar 0,90% ke Rp 1.120/saham. Saham AUTO melanjutkan apresiasi pada Jumat minggu lalu saat ditutup naik 0,45%.
Dalam sepekan saham AUTO naik tipis 0,90%, sementara dalam 30 hari perdagangan terakhir terkoreksi 2,19%.
Sementara, IHSG juga memerah dengan turun sebesar 0,63% ke 5.981,148 pagi ini, setelah sempat menghijau pada awal-awal perdagangan. Nilai transaksi perdagangan di bursa tercatat sebesar Rp 4,14 triliun dengan volume perdagangan mencapai 6,79 miliar saham.
Tercatat 154 saham menguat, 302 saham melemah, dan 152 saham masih stagnan pagi ini.
Seiring dengan melemahnya IHSG, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 209,36 miliar di pasar reguler, sementara asing membukukan net sell sebesar Rp 51,04 di pasar negosiasi dan tunai.
Perkembangan pandemi Covid-19 di RI semakin mengkhawatirkan dan masih menjadi perhatian pasar di dalam negeri, di mana kasus aktif Covid-19 kian hari makin bertambah besar setiap harinya.
Per Minggu, 27 Juni 2021, Kementerian Kesehatan mencatat pasien positif corona berjumlah 2.093.962 orang. Angka ini bertambah 21.095 orang dibandingkan hari sebelumnya, yang merupakan rekor penambahan kasus harian sejak pasien pertama diumumkan pada 1 Maret 2020.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 13.748 orang per hari. Melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 6.540 orang setiap harinya.
Hal yang juga mengerikan adalah angka kasus aktif, yaitu pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun karantina mandiri. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan.
Per 26 Juni 2021, jumlah kasus aktif hampir mencapai 200.000 tepatnya 194.776 orang. Ini adalah rekor tertinggi.
Data ini memberi konfirmasi bahwa sistem pelayanan kesehatan di Indonesia menanggung beban yang sangat berat. Di sejumlah rumah sakit, kamar sudah tidak mampu lagi menampung pasien sehingga yang baru datang terpaksa menjalani perawatan di tenda darurat.
Tenaga kesehatan pun pontang-panting merawat pasien yang jumlahnya semakin bertambah. Mengutip catatan Bank Dunia, rasio dokter per 1.000 penduduk di Indonesia pada 2018 hanya 0,43. Ini adalah yang terendah di antara negara-negara tetangga.
Beban berat yang ditanggung oleh pekerja medis dan sistem pelayanan kesehatan, plus penularan virus yang semakin cepat akibat kehadiran varian baru, membuat desakan untuk memperketat pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat semakin mengemuka. Wacana karantina wilayah (lockdown) atau kebijakan yang lebih ketat dari sekarang kembali muncul, bahkan semakin kencang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Anak Usaha Astra Bakal Akuisisi Tambang Baru