
Wow! Anak Usaha Astra Bakal Akuisisi Tambang Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - PT United Tractors Tbk (UNTR) saat ini sedang dalam proses due diligence untuk mengakuisisi tambang mineral yang saat ini masih terfokus pada emas dan mineral yang menyertainya. Perusahaan memang tengah aktif untuk mengakuisisi tambang mineral setelah terakhir kali mengakuisisi tambang emas Martabe di Sumatera Utara.
Direktur Utama United Tractors Frans Kesuma mengakui terdapat beberapa tambang yang saat ini diminati perusahaan dan tengah direview untuk diakuisisi, baik di dalam dan luar negeri.
"Jadi kalau rencana kajian tetap dijalankan jadi ada beberapa target baik domestik dan overseas tapi belum ada satu yang sangat dekat. Studi dijalankan dan beberapa ada yang sedang due diligence," kata Frans dalam dalam public expose live virtual, Rabu (8/9/2021).
Dia menjelaskan, di tengah kondisi harga komoditas yang sedang tinggi saat ini dinilai cukup sulit bagi pemilik tambang untuk melepaskan asetnya. Di sisi lain, harga komoditas yang tinggi ini juga berimbas pada valuasi yang lebih tinggi.
Selain berfokus pada emas dan copper, perusahaan juga tengah mereview jenis mineral lainnya seperti polimetalik, zinc dan lead.
"Tapi any kind of mineral harus dilihat secara komprehensif karena kan harus ada processing dan itu harus clear dari depan apa yang harus di-produce dan capex-nya lebih besar dibanding emas biasa," jelas dia.
"Tapi intinya any kind of mineral kami tertarik tapi diusahakan sudah dalam tahap sudah berproduksi, kami cari yang sudah beroperasi atau yang brownfield seperti di Martabe waktu itu," imbuh dia.
Serapan Capex 2021
Direktur Keuangan dan Akunting United Tractors Iwan Hadiantoro menyebutkan tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$ 300 juta atau Rp 4,28 triliun (asumsi kurs Rp 14.270/US$). Namun serapan capex ini hingga semester I-2021 baru mencapai US$ 73 juta.
Mayoritas penggunaan capex ini di semester I-2021 digunakan untuk pembelian alat pertambangan dan penguatan infrastruktur di tambang emas milik perusahaan senilai US$ 40 juta.
"Capex sampai Juni US$ 73 juta, mayoritas itu atau US$ 40 juta buat mining contracting dan pengembangan infrastruktur di tambang emas. Sampai akhir tahun masih US$ 300 juta," kata Iwan di kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, dia menyebut sisa capex yang belum diserap ini akan dihabiskan hingga akhir tahun untuk memenuhi kebutuhan peralatan di bidang pertambangan. Hal ini sejalan dengan peningkatan kapasitas processing plan di tambang emas Martabe.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tuai Berkah Batu Bara, Laba Bersih UNTR Naik 71,24% pada 2021