Ulasan Sepekan

Saham Transportasi Logistik Dominasi Top Loser, Ada Apa?

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 June 2021 19:41
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta CNBC Indonesia - Di tengah reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ini sebesar 15,28 poin (+0,25%) menjadi 6.022,399, lima saham ini justru terkoreksi dan menduduki posisi sebagai saham dengan kerugian perdagangan terbesar (top loser).

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), tiga dari 5 saham yang masuk di jajaran top loser pekan ini bergerak di sektor transportasi dan logistik. Saham emiten jasa peti kemas PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) menjadi pemimpin koreksi dengan melemah 30% dalam sepekan menjadi Rp 700/saham.

Di posisi kedua ada saham emiten barang kimia (pupuk) PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) yang melemah 29,9% menjadi Rp 1.055/unit.

Saham emiten yang baru saja IPO tahun lalu ini terkoreksi semenjak berakhirnya masa cum-dividend yang merupakan masa terakhir pendaftaran pemegang saham publik sebagai penerima dividen.

Sebagaimana diketahui, investor pemburu dividen membeli saham perseroan yang berencana membagikan dividen, dan segera melego sahamnya setelah masa cum-dividend terlewati untuk mengejar keuntungan di saham lain. Dividen SAMF dibayarkan pada 25 Juni kemarin.

Namun terkadang pelaku pasar memanfaatkan momentum pembagian dividend untuk spekulasi, sehingga memicu istilah jebakan dividen (dividend trap) di mana saham demikian diborong agar menarik investor lain dan harga naik. Selanjutnya, saham tersebut dilepas dalam jangka pendek.

Di posisi ketiga ada saham PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) yang melemah 29,5% dalam sepekan, mengiringi proses penerbitan saham baru (rights issue). Umumnya, investor ritel kurang tertarik dengan emiten pelaku rights issue karena efek dilusi yang ditimbulkan.

Bank yang dikendalikan Industrial Bank of Korea (IBK) ini menggelar rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 170/saham, atau diskon dibandingkan dengan harga pasar sekarang Rp 244/saham. Pencatatan saham HMETD, berkode AGRS-R, dilakukan pada 25 Juni kemarin.

Usai rights issue, data bursa menyebutkan kepemilikan IBK terhadap bank buku III ini tak berubah dari 97,5%. Sementara itu, kepemilikan saham PT Dian Intan Perkasa selaku investor terbesar kedua naik dari 0,47% menjadi 1,8% dan kepemilikan masyarakat turun dari 1,68% menjadi 0,52%.

Di posisi keempat ada PT Temas Tbk, emiten yang bergerak di bidang transportasi logistik. Sama seperti SAMF, saham TMAS melemah setelah perseroan melewati masa cum-dividend pada Rabu kemarin.

Terakhir, saham emiten transportasi logistik darat PT Putra Rajawali Kencana Tbk melemah menyusul memburuknya pandemi Covid-19. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyatakan pandemi memicu kontraksi industri logistik dengan hanya 40% armada truk yang beroperasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasihan.. Saham Lapis Kedua Ini Masuk Jajaran Top Losers

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular