
Saham Bank Mini Liar Lagi, Bank Milik Salim & CT Ngamuk!

Jakarta,CNBC Indonesia - Harga saham bank-bank mini alias bank BUKU II (bank dengan modal inti Rp 2 triliun- Rp 5 triliun) kembali bergerak liar pada perdagangan hari ini Kamis (24/6/2020).
Sebelumnya memang saham bank kecil sempat menguat didorong oleh sentimen akan segera dirilisnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) mengenai bank digital pada pertengahan tahun ini.
"Saat ini OJK tengah dalam proses penyusunan POJK Bank Umum yang mengakomodasi terbentuknya bank digital, baik itu bank digital by analog atau bank konvensional yang memberikan layanan digital, ataupun entitas yang terlahir sebagai bank digital (full digital bank). RPOJK Bank Umum ini diperkirakan akan terbit pertengahan tahun 2021," terang Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, dalam satu kesempatan.
Selain itu beberapa bank mini juga turut melesat setelah perseroan menyetujui keinginan untuk melakukan aksi korporasi rights issue atau penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Berikut gerak saham bank mini pada perdagangan hari ini.
Kenaikan hari ini dipimpin oleh bank yang baru saja diakuisisi oleh pengusaha Chairul Tanjung yakni PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) atau Allo Bank Indonesia yang melesat naik 11,92% ke level harga Rp 2.910/unit.
Melesatnya saham BBHI setelah perseroan siap melaksanakan aksi rights issue Juli mendatang untuk menghimpun dana sehingga modal inti BBHI mencapai Rp 1 triliun tahun ini.
Selanjutnya bank yang dikuasai oleh bos Indofood Anthony Salim PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) juga melesat kencang 4,67% ke level harga Rp 5.150/unit.
Saham BINA melesat setelah persetujuan aksi korporasi rights issue dalam waktu dekat dimana Anthony Salim berpeluang untuk menambah porsi kepemilikanya di BINA.
Selanjutnya di posisi kedua dan keempat terdapat PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dan PT Bank Victoria Internasional Tbk (BVIC) yang masing-masing terapresiasi secara moderat 4,80% dan 1,92%.
Sedangkan koreksi paling parah dibukukan oleh PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) yang masing-masing anjlok 1,52% dan AGRS yang terkena ARB alias penurunan maksimal harian 6,43%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Saham Bank Milik CT Tembus Rp 3.250, Bank Salim Rp 5.000
