
Kasus Corona RI Rekor, Rupiah Tembus Rp 14.500/US$ Hari Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Rupiah melemah lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin, setelah sehari sebelumnya menghentikan pelemahan 6 hari beruntun. Artinya, rupiah hanya diberi nafas sehari, setelahnya "dihajar" lagi.
Rupiah kemarin melemah 0,21% ke Rp 14.430/US$, setelah sebelumnya sempat menyentuh Rp 14.455/US$ yang merupakan level terlemah sejak 3 Mei lalu.
Pelemahan rupiah berisiko berlanjut lagi hari ini, Kamis (24/6/2021), sebab kasus penyakit virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali mencetak rekor tertinggi yang tentunya memberikan sentimen negatif ke pasar finansial.
Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah pasien positif corona di Indonesia per 23 Juni 2021 adalah 2.033.421 orang. Bertambah 15.308 orang dari hari sebelumnya, rekor tertinggi penambahan pasien harian sejak kasus perdana diumumkan pada awal Maret tahun lalu.
Dari total kasus tersebut, angka kasus aktif sebanyak 160.524 orang. Naik dibandingkan hari sebelumnya yang sebanyak 152.686 orang dan menjadi yang tertinggi sejak 13 Februari 2021.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 11.169 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 6.131 orang.
Guna meredam penyebaran Covid-19, membuat pemerintah mengetatkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tetapi tentu ada risiko akan lebih diketatkan jika grafik kasus Covid-19 terus menanjak.
Hal tersebut tentunya berisiko menghambat pemulihan ekonomi, yang memberikan sentimen negatif ke pasar finansial.
Kabar buruk lagi bagi rupiah, indeks dolar AS yang kemarin tertekan berbalik menguat tipis 0,05%, dan berlanjut lagi 0,03% pagi ini.
Kemarin saat indeks dolar AS melemah, rupiah dan mata uang Asia tetap tertekan, apalagi saat indeks tersebut menguat, tentunya tekanan akan lebih besar.
Secara teknikal, rupiah kemarin sempat melewati Rp 14.450/US$ sebelum memangkas pelemah. Level tersebut menjadi resisten yang cukup kuat, sehingga jika ditembus lagi berisiko membawa rupiah ke level psikologis Rp 14.500/US$.
![]() Foto: Refinitiv |
Rupiah belakangan ini mengalami tekanan setelah berada di atas 3 rerata pergerakan (Moving Average/MA), yakni MA 50 hari, MA 100 hari dan MA 200 hari.
Stochastic pada grafik harian berbalik naik meski belum mencapai wilayah oversold. Saat ini berada di level 41.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Artinya, ketika belum mencapai overbought, tekanan bagi rupiah cukup besar.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan rupiah mampu menguat pada perdagangan hari ini, dengan support terdekat di Rp 14.400/US$. Jika mampu menembus support tersebut, rupiah berpeluang menguat lebih jauh.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?
