Roundup

Ivermectin & 7 Fakta 'Si Obat Cacing' untuk Terapi Covid-19

Tommy Patrio Sorongan & Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 June 2021 06:59
Ilustrasi/ Ivermectin/ Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi/ Ivermectin/ Aristya Rahadian

5. Obat Cacing yang Digunakan India Untuk Covid

India merupakan negara pertama yang terpublikasi menggunakan obat ini kepada penduduknya untuk melawan Covid-19.

Menteri Kesehatan negara bagian Goa, Vishwajit Rane, dikutip CNBC International, mengatakan bahwa penduduk dewasa akan diberi 12 mg Ivermectin untuk jangka waktu lima hari sebagai profilaksis untuk melindungi tubuh dari virus Covid-19.

Rane mengklaim bahwa keputusan itu sudah didasarkan pada studi panel ahli dari Inggris, Italia, Spanyol, dan Jepang yang menemukan penurunan signifikan secara statistik dalam kasus kematian dan waktu pemulihan pada pasien Covid-19, tanpa memberikan penjelasan spesifik.

Ivermectin sebetulnya digunakan pada dosis yang sangat spesifik untuk mengobati cacing parasit, tetapi bukan merupakan anti virus. Berbagai studi menunjukkan hasil yang beragam tentang penggunaan Ivermectin untuk Covid-19. Beberapa kasus menunjukkan sedikit pemulihan sementara yang lain justru membuat penyakit menjadi lebih buruk.

6. Ivermectin Tak Diizinkan di AS

Pemerintah AS melalui US Food and Drug Administration atau Badan Obat dan Makanan (FDA) menyatakan bahwa Ivermectin belum layak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati Covid-19. Bahkan FDA mengimbau agar publik tak mengkonsumsi obat yang biasa digunakan untuk hewan tersebut.

Mengutip laman resmi FDA, aturan ini dikeluarkan sejak 3 Mei 2021. FDA meminta publik berhati-hati untuk menggunakan Ivermectin di tengah gencarnya isu manfaat obat tersebut, sebelum penelitian membuktikan bahwa Ivermectin mampu menjadi media terapi Covid-19.

"Tampaknya ada minat yang berkembang pada obat yang disebut Ivermectin untuk mengobati manusia dengan Covid-19," tegas FDA dikutip CNBC Indonesia di laman resmi FDA, Selasa (22/6/2021).

"Ivermectin sering digunakan di AS untuk mengobati atau mencegah parasit pada hewan. FDA telah menerima banyak laporan tentang pasien yang membutuhkan dukungan medis dan dirawat di rumah sakit setelah pengobatan sendiri dengan ivermectin yang ditujukan untuk kuda. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang Ivermectin."

7. Efek Samping Ivermectin

Dalam keterangannya FDA menyebutkan terlalu banyak mengkonsumsi Ivermectin bisa menyebabkan mual, muntah, diare, hipotensi (tekanan darah rendah), reaksi alergi (gatal dan gatal-gatal), pusing, ataksia (masalah dengan keseimbangan), kejang, koma dan bahkan kematian.

"Tablet Ivermectin disetujui pada dosis yang sangat spesifik, untuk beberapa cacing parasit, dan ada formulasi topikal (pada kulit) untuk kutu kepala dan kondisi kulit seperti rosacea. Ivermectin bukan anti virus (obat untuk mengobati virus)," tulis FDA dalam laman resminya.

"Mengambil dosis besar obat ini berbahaya dan dapat menyebabkan bahaya serius."

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular