
Gak Peduli Covid Tembus 2 Juta, IHSG Terbang 1,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan apresiasi kencang 1,53% ke level 6.087,84. IHSG sukses menghijau sejak awal perdagangan bahkan sempat menembus level 6.100.
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 12 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 345 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 82 miliar dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 29 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilego Rp 69 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dijual Rp 44 miliar.
Kekhawatiran pasar global akan sikap dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang mulaihawkishpun mereda sehingga pasar modal mulai sumringah. Pasar merespons positif dari salah satu komentar Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari.
"Mayoritas warga AS ingin pekerjaan, saya belum siap untuk meninggalkan mereka. Saya ingin memberi kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Selama laju inflasi masih terjangkar, marilah bersabar sampai benar-benar tercipta pembukaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment)," papar Kashkari di media yang sama.
Dalam outlook maret, ada empat anggota Komite Pembuat Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) yang menilai suku bunga acuan sudah bisa naik pada 2022. Kemudian tujuh anggota lain berpendapat Federal Funds Rate baru bisa naik pada 2023.
Dalam proyeksi Juni, komposisi ini berubah. Kini ada tujuh anggota FOMC yang menilai suku bunga sudah bisa naik tahun depan dan 13 anggota berpendapat kenaikan Federal Funds Rate terjadi pada 2023.
Kashkari termasuk golongan minoritas anggota FOMC yang masih mempertahankan sikapdovish. Menurutnya, suku bunga acuan tidak perlu naik sampai akhir 2023.
Suku bunga rendah akan merangsang dunia usaha untuk berekspansi sehingga menciptakan lapangan kerja bagi rakyat AS yang masih menganggur akibat dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
"Saya rasa Bapak Ketua (Jerome 'Jay' Powell) sudah menyampaikan dengan jelas. Kami sedang menjalani tahap diskusi dan melihat data untuk membuat penyesuaian kebijakan yang hati-hati," kata Kashkari.
Sementara itu, kabar baik juga datang dari dalam negeri, di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkanherd immunityatau kekebalan komunal bisa tercapai pada Agustus 2021 sehingga penyebaran Covid-19 menjadi lebih terbatas.
"Saya harapkan semua daerah bisa memperbanyak, meningkatkan vaksinasinya, sehingga kecepatan vaksinasi di sektor jasa keuangan segera mencapaiherd immunitypaling tidak bulan Agustus," jelas Jokowi saat meninjau vaksinasi massal pelaku sektor jasa keuangan di Tennis Indoor Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Adapun kasus Covid-19 di Indonesia semakin menanjak dan terus mencetak rekor dalam sepekan terakhir.
Kini total kasus di tanah air telah mencapai 2 juta kasus dengan beberapa wilayah seperti Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta masih menjadi pusat penyebaran virus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham