Problem Garuda: Rugi Rp35 T sampai Pensiun Dini 1.099 Pegawai

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 June 2021 13:10
Crew pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Jogjakarta
Foto: Istimewa

Untuk bertahan, tahun ini perusahaan membuka program program pensiun dini. Dari program ini sudah terdapat 1.099 karyawan yang mendaftarkan diri.

Perusahaan mengakui saat ini masih belum memiliki kemampuan untuk membayarkan kewajibannya kepada karyawan ini, yakni pesangon sesuai dengan aturan.

"Belum [belum ada uang pesangon]. Memang kita sepakati pada waktu kita umumkan itu adalah bahwa eksekusi pensiun dini itu disesuaikan dengan ketersediaan dana dan akan dilakukan secara bertahap jadi sampai SK [Surat Keputusan] mereka belum keluar, status karyawan tetap ada dengan hak dan kewajibannya," jelas Irfan dalam RDP tersebut.

Namun demikian, jelas Irfan, jumlah seribu lebih tersebut masih jauh dari target perusahaan. Dia menilai jumlah karyawan saat ini masih jauh dari jumlah operasional ideal, terutama untuk posisi pilot.

Kinerja Garuda, DPR RI, 21 Juni 2021Foto: Kinerja Garuda, DPR RI, 21 Juni 2021
Kinerja Garuda, DPR RI, 21 Juni 2021

"Sayangnya, dari ada 1.099 jumlah yang masuk, kami lihat jumlah pilot yang daftar tidak terlalu banyak."

Dengan demikian, ke depan Garuda masih akan membuka kembali opsi-opsi untuk mengurangi kembali jumlah karyawannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan melakukan pengurangan karyawan.

Tahun lalu perusahaan juga melakukan rasionalisasi karyawan hingga 1.511 orang melalui program pensiun dini dan penyelesaian kontrak di awal (early termination).

Dari penurunan jumlah karyawan ini perusahaan bisa melakukan penurunan biaya hingga US$ 2,6 juta atau US$ 31,2 juta per tahun.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular