
Tiphone Mobile Mau Didepak BEI, Nasib Investornya Bagaimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) berpotensi dihapuskan pencatatan sahamnya dari bursa atau delisting.
Dalam informasi yang disampaikan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI, Vera Florida dan Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Mulyana, disebutkan bahwa saham perseroan sudah disuspensi atau dihentikan sementara perdagangan selama 12 bulan.
Berdasarkan ketentuan bursa, suatu emiten dapat dihapuskan pencatatan sahamnya jika mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
Selanjutnya, saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang - kurangnya selama 24 bulan terakhir.
"Dapat kami sampaikan bahwa saham dan obligasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. telah disuspensi di seluruh pasar selama 12 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 10 Juni 2022," tulis pengumuman tersebut.
Oleh sebab itu, Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh manajemen TELE.
Adapun, pemegang saham efektif perseroan sampai dengan November 2020 yang disampaikan kepada BEI, yakni PT PINS Indonesia tercatat menggenggam kepemilikan sebesar 24%.
Kemudian PT Upaya Cipta Sejahtera punya saham sebesar 37,32%, PT Esa Utama Inti Persada 6,59%, Haiyanto 7,94% dan sisanya pemegang saham publik sebesar 24,14%.
Sebelumnya, pada pertengahan April 2021 lalu, BEI mengumumkan sebanyak 59 emiten dengan notasi khusus.
TELE merupakan salah satu di antaranya dengan kategori ekuitas negatif atau dengan kode notasi E atau mengalami kerugian usaha secara terus menerus sehingga menggerus nilai ekuitas perseroan.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Delisting, Kinerja Tiphone Moblie Babak Belur
