
Saham Bank Mini Milik Salim & CT Ngamuk, Cek Dulu Valuasinya!

Well, apabila bicara valuasi sejatinya valuasi BBHI lebih premium dibandingkan dengan BINA dimana apabila berbicara valuasi nilai buku dibandingkan dengan harga sahamnya alias PBV (price to book value)maka PBV BINA berada di angka 18,91 kali sedangkan PBV BBHI berada di angka 31,41 kali.
Meskipun demikian nilai buku BBHI berpotensi melesat pasca-rights issue (RI) karena harga tebus RI berada di atas nilai buku sehingga menurut perhitungan Tim Riset CNBC Indonesia nilai buku BBHI berpotensi naik ke angka Rp 91/unit dan valuasinya semakin murah di angka 17 kali PBV pascaharga teoritis saham.
Sedangkan untuk rights issue BINA masih belum difinalisasi sehingga dampaknya terhadap valuasi BINA pasca aksi korporasi belum dapat diukur.
Selanjutnya arah bisnis digitalisasi BBHI juga sudah dibuka langsung oleh sang pemilik, Chairul Tanjung, saat diwawancarai media Jepang, Nikkei.
Bank mini tersebut bakal disulap untuk menjadi bank digital CT Corp. Saat ini perizinan untuk menjadi bank digital sedang dipersiapkan dan bakal diserahkan kepada pihak berwenang pada akhir Juni nanti.CT berharap untuk mendapatkan persetujuan dalam dua hingga tiga bulan.
Aplikasi perbankan digital juga akan memiliki fungsi ganda sebagai super apps di mana pengguna dapat melakukan pembelian dalam ekosistem CT Corp. Saat ditanya soal persaingan dengan start up teknologi lain yang sudah lebih dulu menjadi super apps, CT tetap optimistis bahwa ekosistem miliknya masih tetap kompetitif.
"Model bisnis mereka membakar uang untuk mendapatkan pelanggan. Pelanggan tidak setia. Jika orang lain membakar uang, mereka akan pindah," kata CT sebagaimana dikutip dari Nikkei Asia.
Hal tersebut berbeda dengan ekosistem usaha CT yang sudah established dan memiliki pelanggan yang loyal. Ditambah dengan pendekatan big data analytics yang bisa diintegrasikan melalui berbagai unit usahanya CT yakin tak perlu 'membakar uang' karena memang dilandasi juga oleh kebutuhan konsumen.
Seperti diketahui bersama CT Corp memiliki unit bisnis yang terdiversifikasi dan bisa dibilang lengkap. Di bidang jasa keuangan ada PT Bank Mega Tbk (MEGA) hingga Mega Sekuritas dan Asuransi Mega, di bidang ritel ada Transmart Carefour.
Di sektor restoran ada Wendy's, Baskin & Robbins, serta Coffee Bean. Untuk sektor hiburan ada Trans Park dan Trans Hotel & Resort. CT juga memiliki sejumlah saham di Garuda Indonesia dan yang tak ketinggalan bisnis medianya juga menggurita di bawah bendera Transmedia.
Tentu saja angka tersebut di tambah dengan lini bisnis yang banyak juga mengindikasikan bahwa ekosistem di bawah naungan CT Corp sangat besar sehingga dapat menyokong BBHI yang siap berganti nama menjadi Allo Bank
Sedangkan untuk BINA arah perkembangan digitalisasi dan ekosistem bisnisnya masih belum diungkap oleh manajemen sehingga masih abu-abu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
