
Covid Tembus 2 Juta! Tenang, Ada Sinyal IHSG ke 6.000-an Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ambrol hingga lebih dari 2% Senin kemarin (21/6), sebelum mengakhiri perdagangan di 5.996,253, melemah 0,18%.
Lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19) memberikan tekanan bagi IHSG, meski demikian peluang untuk bangkit masih terbuka lebar pada hari ini Selasa (22/6/2021).
Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 159 miliar di pasar reguler, tetapi jika digabungkan dengan pasar nego dan tunai terjadi aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 2,1 triliun. Nilai transaksi pada perdagangan kemarin sebesar Rp 13,62 triliun.
Kasus Covid-19 tidak hanya melonjak, tetapi mencatat rekor penambahan harian. Kemarin jumlah kasus positif Covid-19 dilaporkan bertambah 14.536 orang, lebih tinggi dari rekor sebelumnya 14.518 per hari, yang tercatat pada 30 Januari lalu.
Jumlah pasien positif corona kini sudah menembus dua juta orang, tepatnya 2.004.445 orang, dengan kasus aktif sebanyak 147.728 orang.
Guna menahan penyebaran Covid-19, pemerintah mengetatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa seluruh pusat keramaian seperti mall, pasar, dan pusat perdagangan wajib tutup pukul 20.00 atau jam 8 malam.
"Kegiatan di mall dan pasar dan pusat perdagangan maksimal jam 20.00, Pembatasan pengunjung 25% dr kapasitas," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Senin (21/67/2021).
"Dine ini dibatasi 25% dari kapasitas. Sisanya take away dan delivery sesuai dengan jam restoran. Dibatasi sampai jam 8 malam," ujarnya.
Kebijakan tersebut diharapkan mampu meredam penyebaran Covid-19, tetapi di sisi lain berisiko menghambat laju pemulihan ekonomi.
Tetapi setidaknya pemerintah tidak menerapkan kebijakan yang lebih ketat dengan menutup kembali pusat perbelanjaan, atau bahkan lockdown. Sehingga sentimen pelaku pasar bisa membaik. Apalagi bursa saham AS (Wall Street) melesat pada perdagangan Senin kemarin. Indeks Dow Jones memimpin sebesar 1,7%, disusul S&P 500 1,4% dan Nasdaq 0,8%.
Melesatnya kiblat bursa saham dunia tersebut membuat bursa saham Asia menghijau, indeks Nikkei Jepang bahkan melesat lebih dari 2%. Hal tersebut bisa memberikan sentimen positif ke IHGS dan membantu bangkit.
Secara teknikal, IHSG kini berada di bawah level psikologis 6.000 tetapi masih di atas rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50) di kisaran 5.980 yang menjadi support terdekat.
Kemarin IHSG memang merosot jauh, tetapi di penutupan kembali ke atas 5.980 di penutupan.
Indikator stochastic mulai bergerak turun dan masih di wilayah overbought.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Artinya, risiko IHSG kembali turun cukup besar, apalagi jika kembali ke bawah MA 50. Target penurunan ke 5.945, sebelum kembali menguji 5.900 hingga 5.880.
Namun, jika mampu bertahan di atas MA 50, IHSG berpeluang kembali ke atas level psikologis 6.000. Target terdekat ke kisaran 6.030. Resisten selanjutnya di kisaran 6.070.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini