Setahun Lebih Pandemi, BNI Restrukturisasi Kredit Rp 123 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 June 2021 15:22
Public expose Q1-2021 BNI (Tangkapan Layar)
Foto: Public expose Q1-2021 BNI (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyampaikan sudah melakukan restrukturisasi kredit Rp 123 triliun sejak Maret 2020 hingga Mei 2021. Nilai kredit tersebut berasal dari 187.726 nasabah BNI yang disetujui untuk mendapatkan relaksasi ini.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan restrukturisasi kredit ini dinilai memberikan dampak positif pada keberlangsungan bisnis para debiturnya. Hal ini tercermin dari terus menurunnya outstanding nilai restrukturisasi hingga posisi Mei 2021 ini.

"Pada posisi Mei 2021 outstanding restrukturisasi turun sekarang sudah mencapai Rp 82 triliun," kata Royke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (17/6/2021).

Dari sektor UMKM, nilai kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp 35,39 triliun kepada 112.881 debitur. Sedangkan nilai outstanding kredit saat ini sebesar Rp 21,12 triliun.

Sedangkan untuk non UMKM, nilai restrukturisasinya mencapai Rp 87,68 triliun kepada 74 ribu debitur. Nilai outstanding kredit yang masih dalam proses restrukturisasi saat ini mencapai Rp 61,1 triliun.

"Jadi trennya mulai membaik," imbuh dia.

Dari debitur yang masih dalam proses restrukturisasi saat ini didominasi oleh sektor perhotelan, perdagangan dan restoran sebesar 27,3%. Ketiga sektor ini disebutkan merupakan sektor yang paling terdampak Covid-19.

kemudian disusul sektor konstruksi dengan porsi 14,9% disebabkan karena melambatnya pertumbuhan proyek di tengah pandemi, sehingga sektor ini mengalami penurunan kemampuan bayar dan membutuhkan treatment restrukturisasi.

Sektor jasa yang juga masuk dalam kategori banyak mendapatkan restrukturisasi dengan porsi 12,3% sebagai imbas dari penurunan omset.

"BNI mencatat beberapa debitur dari sektor perantara keuangan, pertambangan, penggalian sudah mulai pulih dari pandemi. Sedangkan sektor konstruksi, listrik, gas, air, akomodasi, makanan minuman, perdagangan serta pertanian masih dalam proses pemulihan," jelasnya

Sedangkan sektor yang masih belum pulih saat ini adalah sektor jasa, transportasi, perhotelan dan pergudangan.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Per Maret, Restrukurisasi Kredit BNI Capai Rp 84,3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular