Tak Cuma The Fed, BI Juga Bakal Lakukan Tapering! Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 days reverse repo rate pada level rendah, yaitu 3,5% untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Sampai kapan?
"Suku bunga acuan akan tetap dijaga rendah, makroprudensial akan longgar, sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi dan baru akan terjadi pada awal tahun depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (17/6/2021)
Meski demikian, perubahan kebijakan BI tidak akan terjadi secara drastis. Perry memastikan ada tahapan sehingga pelaku pasar keuangan tidak terkejut.
"Tentu kami akan mulai dari tapering, injeksi likuiditas kami kurangi dan baru betul-betul meyakini baru kemudian langkah-langkah suku bunga," jelasnya.
Hingga saat ini BI memandang pemulihan masih terus berlangsung di tengah berbagai ketidakpastian. Di antaranya lonjakan kasus covid di tanah air hingga perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS).
BI memperkirakan ekonomi kuartal II-2021 tumbuh 7% dan keseluruhan tahun adalah 4,1-5,1%.
Bersama pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perry akan terus memantau ketat perkembangan yang terjadi di dalam dan luar negeri. Sehingga bisa mengeluarkan kebijakan yang tepat.
"Koordinasi dengan Kemenkeu akan bisa mengawal masa-masa uncertainty," tegas Perry.
[Gambas:Video CNBC]
Tenang! Bos BI: Dampak Tapering AS Tak Akan Seburuk 2013
(mij/mij)