Djarum Ekspansif di Bisnis Menara, Mau Caplok Solusi Tunas

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia

17 June 2021 08:55

Foto: Doc.Visi Telekomunikasi Infrastruktur

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), berencana untuk mengakuisisi saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang saat ini dikendalikan oleh PT Kharisma Indah Ekaprima.

Dalam dokumen keterbukaan informasi yang disampaikan Sekretaris Perusahaan TOWR, Irfan Ghazali mengatakan, terkait potensi akuisisi saham tersebut, pada dasarnya TOWR selalu melihat setiap potensi-potensi pertumbuhan baik secara organik maupun anorganik yang dilakukan melaui akuisi-akuisisi potensial baik aset menara telekomunikasi atau perusahaan pemilik aset menara telekomunikasi.

Namun demikian, kata Irfan, sampai dengan saat ini, TOWR belum menandatangani dokumen transaksi apapun yang berkenaan dengan rencana akuisisi saham tersebut.

"Apabila di kemudian hari terdapat informasi yang perlu kami sampaikan, maka kami akan menyampaikan pemberitahuannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Irfan, menjawab permintaan penjelasan dari otoritas bursa, dikutip Kamis (17/6/2021).

Baca:

Emiten Menara Grup Djarum 'Disuntik' Rp 1 T, Buat Apa ya?

Sebagai informasi, SUPR adalah perusahaan yang bergerak di bidang operasi dan penyewaan menara Base Transceiver Station (BTS).

Sampai dengan akhir Desember 2020, perseroan tercatat membukukan laba bersih Rp 706,99 miliar dengan laba operasi Rp 1,13 triliun. Sedangkan, pendapatan usaha sebesar Rp 1,92 triliun.

Dari sisi aset, per 31 Desember tercatat sebesar Rp 12,04 triliun yang terdiri dari liabilitas senilai Rp 8,40 trilliun dan ekuitas sebesar Rp 3,64 triliun.

Berdasarkan komposisi kepemilikan saham efektif per 31 Mei 2021, PT Kharisma Indah Ekaprima masih menjadi pengendali dengan kepemilikan 25,60%, Cahaya Anugerah sebesar 25,51% dan sisanya pemegang saham publik 48,89%.

Harga saham SUPR sejak awal tahun ini tercatat mengalami peningkatan sebesar 96,95% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 9,19 triliun.