
Ini Saham Tempat Asing Serok Cuan, Setelah Naik Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (15/6/2021), setelah sempat bergerak ke zona hijau. Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup melemah 0,17% ke level 6.078,57 dan pola pergerakan IHSG hari ini cenderung volatil.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali naik menjadi Rp 12,4 triliun. Sebanyak 180 saham tumbuh, 316 saham terkoreksi dan 155 sisanya stagnan.
Minat investor asing di pasar saham mulai menurun, ditandai dengan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 394 miliar di pasar reguler.
Saham perbankan big cap, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali dilepas oleh investor asing pada hari ini. Bahkan, asing melepas cukup besar, yakni hingga mencapai Rp 756 miliar dan menjadi salah satu faktor pemberat IHSG pada hari ini.
Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:
Walaupun asing tercatat masih mengoleksi beberapa saham big cap, namun hal ini tidak dapat membantu IHSG untuk kembali ke zona hijau karena asing rata-rata membeli dibawah Rp 100 miliar.
Adapun saham big cap tersebut yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), saham PT Astra International Tbk (ASII), saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.
Sentimen negatif masih bersumber dari dalam negeri berupa kenaikan kasus virus corona (Covid-19) terutama di DKI Jakarta, yang memaksa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Ibu Kota.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Selasa (15/6/2021) pukul 12:00 WIB, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1,927 juta orang.
Dalam apel akbar penanganan pandemi Selasa malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa okupansi Wisma Atlet yang digunakan untuk menampung pasien penderita Covid-19 telah mencapai 75%, dari semula posisi 5 Juni sebanyak 45%.
Jika situasi ini berlarut, maka target pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 8% yang dipatok Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal meleset.
Padahal, optimisme muncul berkat nilai impor Mei yang melesat 66,68%, mengindikasikan permintaan barang modal dan bahan baku untuk keperluan manufaktur meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT