Internasional

Saham Drop Gegara Ronaldo, Begini Jeroan Keuangan Coca-Cola

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
16 June 2021 12:40
Cristiano Ronaldo di ajang piala Euro 2020. (AP/Bernadett Szabo)
Foto: Cristiano Ronaldo di ajang piala Euro 2020. (AP/Bernadett Szabo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham The Coca-Cola Company di bursa Wall Street AS tercatat turun signifikan, setelah megabintang sepak bola Cristiano Ronaldo menggeser botol Coca-Cola yang ditempatkan di mejanya dan memilih mengambil air minum biasa pada konferensi pers usai pertandingan sepak bola Euro 2020.

Selain induk Coca-Cola Company (kode saham: KO) yang perdagangannya terkoreksi di bursa saham New York (NYSE), anak usahanya di bidang pembotolan yang juga ikut mendistribusikan minuman karbonasi tersebut juga ikut mengalami koreksi harga saham.

Saham Coca-Cola Bottling Co. Consolidated (kode saham: COKE) yang diperdagangkan di bursa NASDAQ juga ikut terkoreksi 1,74%, turun menjadi US$ 410,56 dari harga pembukaan US$ 417,70/saham, pada waktu yang sama setelah konferensi pers Ronaldo.

Sementara itu musuh bebuyutan dan pesaing utama Coca-Cola, PepsiCo Inc, saham mereka malah bergerak di zona hijau sejak awal pembukaan perdagangan di bursa NASDAQ.

Lalu bagaimana dengan kondisi keuangan The Coca-Cola Company?

Apakah kejadian ini memang disebabkan oleh Ronaldo semata atau karena kinerja keuangan perusahaan saat ini juga lagi jelek?

Berdasarkan laporan kinerja keuangan yang dirilis perusahaan, sepanjang kuartal pertama tahun 2021 pendapatan Coca-Cola Company tercatat naik 4,87% secara tahunan menjadi US$ 9,02 miliar atau setara Rp 129 triliun (kurs Rp 14.300/US$), dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya yang berada di angka US$ 8,60 miliar atau Rp 123 triliun.

Meskipun pendapatan naik, laba bersih Coca-Cola Company malah turun 19,10% secara tahunan, dari sebelumnya memperoleh laba bersih sebesar US$ 2,77 miliar atau Rp 40 triliun pada kuartal pertama tahun lalu, kini laba bersih perusahaan yang resep minumannya ditemukan oleh apoteker ini malah turun menjadi hanya US$ 2,24 miliar atau Rp 32 triliun pada 3 bulan awal tahun ini.

Selain itu aset perusahaan tercatat naik, liabilitas juga mengalami penurunan sehingga ekuitas perusahaan mengalami sedikit pertumbuhan.

The Coca-Cola Company merupakan induk perusahaan pemegang merek dagang dan juga merupakan produsen minuman ringan yang bermarkas di Atlanta, Amerika Serikat.

Coca-Cola Bottling Co. Consolidated merupakan perusahaan yang memproduksi botol kemasan untuk The Coca-Cola Company yang bermarkas di Charlotte, Amerika Serikat.

Sebelumnya, dikutip dari theatletic.com disebutkan Ronaldo menjadi narasumber dan berbicara menjelang pertandingan Portugal melawan Hungaria pada Senin (14/6). Ketika itu botol Coca-Cola ditempatkan di meja bintang Juventus itu.

Hanya saja pria berusia 36 tahun itu menggesernya dan mengatakan jika harus meminum air sebagai gantinya. Hal tersebut langsung berdampak buruk pada pergerakan saham Coca-Cola di pasar modal.

Data perdagangan CNBC mencatat, sebelumnya, pada Senin saham Coca-Cola dibuka US$ 56,1 pada pembukaan. Namun akhir konferensi pers saham turun menjadi US$ 55,2. Dengan demikian, terjadi penurunan 1,6% pada harga saham tersebut dan menyebabkan potensi kerugian US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun.

Namun saat ini kapitalisasi pasar Coca-Cola masih mencapai US$ 238,35 miliar atau setara dengan Rp 3.408 triliun. Harga saham mulai naik perlahan menjadi US$ 55,29/saham.

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu AS (Rabu pagi, 16 Juni waktu Indonesia) saham Coca-Cola juga ambruk 0,25% di US$ 55,41/saham. Harga saham tertingginya pernah ke US$ 56.saham dalam 52 pekan terakhir dan terendah di US$ 43,51/saham.

Coca-Cola menanggapi apa yang dilakukan Ronaldo dengan menyebut minuman adalah hak setiap orang.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh Gegara Ini, Cristiano Ronaldo Bikin Coca-Cola Rugi Rp57 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular