
Cuan Gede! Saham Bank Mini 'Hype' Lagi, Siapa Paling Untung?

Pada saat 'hype' beberapa bulan lalu, selain narasi bank digital, lonjakan saham bank-bank mini didorong oleh aturan pemenuhan modal inti oleh OJK melalui POJK No 12/2020.
Peraturan tersebut mengharuskan bank untuk memiliki modal inti minimum bank umum sebesar Rp 1 triliun tahun 2020, Rp 2 triliun pada 2021 dan minimal Rp 3 triliun tahun 2022. Dengan aturan tersebut, bank-bank dengan modal mini harus mencari investor strategis untuk menyuntikkan modal.
Sejurus dengan itu, sejumlah bank mini pun sudah melakukan penambahan modal inti. Mulai dengan suntikan sang pemegang saham pengendali--seperti yang dilakukan PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW)--atau dengan rencana penambahan modal melalui rights issue, seperti yang dilakukan PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI).
Lantas, bagaimana gerak saham-saham bank mini dalam sepekan lalu, 7-11 Juni?
Menurut daftar 10 besar saham bank mini di atas, saham emiten perbankan yang gencar akan masuk ke ekosistem bank digital memuncaki 'klasemen'.
Di posisi paling pucuk ada saham bank yang dikuasai taipan Chairul Tanjung, BBHI, yang melonjak tajam 54,26%.
Dengan ini, saham BBHI sudah melaju di zona hijau selama 5 hari perdagangan beruntun, atau sejak Senin (7/6) pekan lalu. Kenaikan tersebut adalah semacam 'ajang balas dendam' setelah saham ini sempat ambles selama 3 hari beruntun, pada 2-4 Juni.
Di posisi kedua, ada saham Grup MNC, BABP, yang melejit 31,29% ke Rp 386/saham dalam sepekan. Sebelum disuspensi oleh pihak bursa pada Kamis (10/6) pekan lalu, saham BABP berlari kencang selama 9 hari beruntun. Alhasil, dalam sebulan saham ini 'meroket' 324,18%.
Kendati tidak masuk ke dalam daftar 7 bank yang sedang dalam proses menuju bank digital di atas, dalam penjelasan perusahaan terbaru pada Jumat (11/6), manajemen BABP menegaskan perusahaan telah resmi mendapatkan izin untuk menjalankan layanan perbankan digital (digital onboarding) dari OJK pada 25 Mei 2021 yang lalu.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh perusahaan sebagai respons Hak Jawab atas pemberitaan CNBCÂ Indonesia, dengan demikian perusahaan sudah tak lagi bergantung pada kantor cabang fisik sehingga layanan perbankan dapat diakses di manapun dan kapanpun.
Di posisi ketiga ada saham BKSW, yang juga masuk ke daftar 7 bank di atas, yang melesat 27,85% dalam seminggu terakhir. Saham ini sempat anjlok selama 5 hari perdagangan beruntun, sebelum melesat tinggi pada Kamis sampai Jumat pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
