Yield US Treasury Drop, Kontrak Futures Dow dkk Naik Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 June 2021 19:00
wall street
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) cenderung flat pada perdagangan Jumat (11/6/2021), setelah indeks S&P 500 menyentuh rekor tertinggi baru kemarin.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average menguat 74 poin dari nilai wajarnya, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq cenderung menyamping dengan kompak naik hanya 0,1%. Saham AMC dan GameStop masih meroket di sesi pra-pembukaan, masing-masing sebesar 3% dan 7%, setelah kemarin anjlok hingga digit ganda.

Kemarin, Dow Jones Industrial Average naik 19 poin, atau 0,06% menjadi 34.466,24. Indeks S&P 500 bertambah 0,47% ke 4.239,18, menyentuh level tertinggi baru, sementara Nasdaq tumbuh 0,8% menjadi 14.020,33. Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones terhitung drop 0,8%, tetapi S&P 500 masih naik 0,2% sementara Nasdaq melesat 1,5%.

Reli tersebut terjadi bahkan setelah Departemen Tenaga Kerja mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Mei mencapai 5% secara tahunan, menjadi laju yang tercepat sejak 2008.

Inflasi inti yang mengecualikan harga makanan dan energi menguat 3,8% atau yang tercepat dalam 3 dekade. Kenaikan inflasi tersebut dipengaruhi harga mobil bekas yang naik lebih dari 7%, dan menyumbang sepertiga pertumbuhan IHG, menurut BLS.

Angka ini jauh di atas polling ekonom oleh Dow Jones yang mengestimasikan angka 4,7%. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebelumnya memperkirakan kenaikan inflasi tidak akan terjadi secara permanen, karena hanya ditopang oleh stimulus.

Namun, pasar saham tak peduli. Demikian pula dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang justru turun menjadi 1,44% pada Jumat, setelah sempat naik ke level tertinggi tahun ini sebesar 1,77%. Padahal ketika inflasi naik, biasanya berujung pada kenaikan imbal hasil surat utang.

"Ada kecenderungan besar bahwa inflasi ini hanya bersifat transisi karena nyaris separuh di antaranya berasal dari rendahnya basis tahun lalu akibat pelemahan ekonomi," tutur Jason Pride, Direktur Investasi Glenmede seperti dikutip CNBC International.

Di sisi lain, klaim tunjangan pengangguran baru per pekan lalu mencapai 376.000 unit, atau mirip dengan estimasi Dow Jones sebesar 370.000. Ini masih merupakan level yang terendah di era pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Pajak Biden Perberat Pergerakan Dow Futures dkk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular