
Juara Asia! Rupiah Sentuh Level Terkuat Sejak Februari

Tapering pernah terjadi pada tahun 2013 lalu yang memicu gejolak di pasar finansial global atau yang disebut taper tantrum. Rupiah saat itu menjadi korban taper tantrum, mengalami pelemahan hingga 50% sejak pertengahan Mei 2013 hingga akhir 2015.
Dengan meredupnya isu tapering, rupiah yang dalam beberapa hari terakhir stagnan dan menguat tipis mampu melesat pada hari ini.
Selain itu, The Fed di bawah pimpinan Jerome Powell kali ini akan berusaha menghindari taper tantrum. Salah satu pemicu taper tantrum pada 2013 adalah pengumuman tapering yang mengejutkan pasar. Artinya pasar belum mengantisipasi hal tersebut.
Kali ini, The Fed akan berusaha terus memberikan update mengenai kebijakan moneter yang akan diambil, sehingga pasar lebih siap menghadapi tapering.
Di sisi lain, rupiah bertenaga akibat muncul optimisme Indonesia akan lepas dari resesi yang muncul sejak pekan lalu, ketika data menunjukkan ekspansi sektor manufaktur berada di rekor tertinggi sepanjang sejarah, serta inflasi yang menunjukkan kenaikan.
Kemudian berlanjut lagi di pekan ini. Pada hari Rabu data menunjukkan konsumen semakin percaya diri melihat perekonomian saat ini dan beberapa bulan ke depan. Ini terlihat dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Bank Indonesia (BI) melaporkan IKK periode Mei 2021 sebesar 104,4. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 101,5.
Konsumen yang semakin pede, menjadi indikasi peningkatan konsumsi, yang semakin menguatkan ekspektasi Indonesia lepas dari resesi di kuartal ini. Apalagi BI kemarin melaporkan penjualan ritel akhirnya mengalami pertumbuhan untuk pertama kalinya setelah mengalami kontraksi selama 16 bulan beruntun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
