Gainers-Losers

Trio ADRO-HRUM-ITMG Ngamuk, Saham BACA Nyungsep!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
11 June 2021 15:45
Aktifitas pekerja saat bongkar muat Batubara yang datang dari Batam di Pelabuhan KCN Cilincing,  Jakarta Utara, Kamis (12/4). Keputusan Menteri ESDM Nomor 1359K/30/MEM/2018 soal harga jual batubara untuk penyediaan tenaga listrik buat kepentingan umum, pemerintah menetapkan harga jual untuk PLTU US$70 per ton.  pemerintah juga menetapkan volume maksimal pembelian batubara untuk pembangkit listrik 100 juta ton per tahun atau sesuai kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik.Jonan menegaskan, penetapan harga jual batubara untuk PLTU agar tarif tenaga listrik tetap terjaga demi melindungi daya beli masyarakat dan industri yang kompetitif. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga saham emiten batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Indika Energy Tbk (INDY) berhasil ditutup sebagai 'jawara' pada sesi II perdagangan Jumat (11/6/2021).

Sementara, saham holding Grup MNC PT MNC Investama Tbk (BHIT) dan saham perbankan PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) ambles sebagai top losers.

Setelah sempat menguat tadi pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup memerah hari ini. IHSG turun 0,20%, meninggalkan level psikologis 6.100, ke posisi 6.095,497 pada penutupan sesi II perdagangan, Jumat (11/6).

Menurut data BEI, ada 234 saham naik, 257 saham merosot dan 159 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,75 triliun dan volume perdagangan mencapai 21,92 miliar saham.

Di tengah pelemahan IHSG, investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 546,52 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 2,06 triliun.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (11/6).

Top Gainers

  1. Guna Timur Raya (TRUK), saham +14,89%, ke Rp 108, transaksi Rp 7,4 M

  2. Adaro Energy (ADRO), +8,68%, ke Rp 1.315, transaksi Rp 502,8 M

  3. Bank QNB Indonesia (BKSW), +8,60%, ke Rp 202, transaksi Rp 76,5 M

  4. Harum Energy (HRUM), +7,96%, ke Rp 5.425, transaksi Rp 87,9 M

  5. Indika Energy (INDY), +7,17%, ke Rp 1.420, transaksi Rp 81,5 M

Top Losers

  1. MNC Investama (BHIT), -6,99%, ke Rp 133, transaksi Rp 427,7 M

  2. Sky Energy Indonesia (JSKY), saham -6,74%, ke Rp 180, transaksi Rp 32,6 M

  3. Bank Neo Commerce (BBYB), -6,67%, ke Rp 476, transaksi Rp 144,8 M

  4. Bank Capital Indonesia (BACA), -6,49%, ke Rp 432, transaksi Rp 242,5 M

  5. MNC Kapital Indonesia (BCAP), -6,48%, ke Rp 202, transaksi Rp 94,7 M

Menurut data di atas, saham ADRO melejit 8,68% ke Rp 1.315/saham. Kemarin saham ini ditutup turun 0,41% ke Rp 1.210/saham. Dalam sepekan, saham ini berhasil naik 6,91%.

Saham emiten besutan taipan Kiki Barki, HRUM, juga berhasil rebound, dengan melonjak 7,96% ke Rp 5.425/saham. Saham HRUM sudah terkerek 6,90% dalam sepekan terakhir.

Kemudian, ada saham INDY yang terdongkrak 7,17% ke Rp 1.420/saham. Pada perdagangan Kamis (10/6), saham ini ambles 2,21%.

Kenaikan harga ketiga saham tersebut, bersamaan dengan saham batu bara lainnya, didorong sentimen positif kenaikan harga batu bara termal ICE Newcastle yang mendekati level tertingginya dalam satu dekade terakhir.

Harga batu bara kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang tahun. Pada perdagangan kemarin (10/6/) harga kontrak futures (berjangka) si batu hitam ditutup melesat 4,6% ke US$ 123,95/ton.

Dengan kenaikan harga tersebut kini batu bara acuan global itu sudah mendekati level tertingginya dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya harga tertinggi batu bara di tahun 2021 adalah US$ 118,9/ton pada 28 Mei lalu. Sementara harga terendahnya di sepanjang tahun adalah di US$ 75,7/ton pada 6 Januari 2021.

Di teritorial yang berbeda, saham BHIT ambles hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) 6,99% ke Rp 427,7 miliar. Amblesnya saham BHIT terjadi setelah pihak bursa membuka kembali suspensi saham ini mulai tadi pagi.

Sebelumnya, pada Kamis (10/6) BEI melakukan suspensi atau penghentian sementara terhadap saham BHIT lantaran terjadi kenaikan yang liar akhir-akhir ini.

Kemudian, saham BACA yang ambrol 6,49% ke Rp 432/saham. Saham BACA nyungsep seiring para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung, setelah pada Kamis kemarin saham ini melonjak setinggi 17,26%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular