
Setelah 'Ngamuk' & Masuk UMA, MLPT Dibanting Bandar Kena ARB

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten teknologi Grup Lippo PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) pada pagi ini, Jumat (11/06/2021). Melorotnya saham MLPT terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
Menurut data BEI pukul 10.04 WIB, saham MLPT anjlok 6,74% ke Rp 3.460/saham, setelah sempat melonjak 21,56% menyentuh harga Rp 4.510/saham pada awal-awal pembukaan pasar.
Pelemahan ini membuat reli penguatan selama 9 hari beruntun akhirnya terhenti. Kendati menyentuh ARB, dalam sepekan saham MLPT masih 'terbang' 102,34%, sementara dalam sebulan melonjak 80,21%.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan tertulis BEI pada Kamis (10/6), otoritas bursa sedang 'menyalakan radar pengawasan' seiring lonjakan harga MLPT yang signifikan akhir-akhir ini.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal," jelas pihak bursa, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (11/6).
Menurut catatan BEI, informasi terakhir mengenai MLPT adalah informasi tanggal 7 Juni 2021 yang dipublikasikan melalui website bursa terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham MLPT tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tambah bursa.
Penguatan saham MLPT, bersamaan dengan saham yang terhimpun dalam indeks IDX Sector Technology lainnya, akhir-akhir ini tersengat dua sentimen positif.
Pertama, terkait siap melantainya raksasa teknologi Indonesia seperti Bukalapak, Tiket.com, serta GoTo grup yang baru saja merampungkan peleburan antara startup Gojek dan Tokopedia.
Kedua, soal kabar bos Grup Indofood Anthoni Salim yang baru-baru ini menambah kepemilikan di saham emiten data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Sebagaimana dikabarkan CNBC Indonesia, Direktur Utama dan CEO Grup Indofood, Anthoni Salim, baru-baru ini menambah kepemilikan atas saham DCII dari semula 3,03% kini menjadi 11,12%.
Data ini terungkap dalam daftar pemegang saham di atas 5% yang dipublikasikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Juni 2021.
Berdasarkan data KSEI tersebut, transaksi pembelian ini dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga Rp 5.277/saham. Total jumlah saham baru yang dibeli oleh Anthony Salim adalah sejumlah 192,74 juta, sehingga nilai transaksi ini mencapai Rp 1,01 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Gerak Liar, 2 Saham Ini Masuk Radar Otoritas Bursa
