ICBP Catatkan Obligasi Global Rp 25 T di Bursa Singapura

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
11 June 2021 09:35
foto : Ist/indofood.com
Foto: Ist/indofood.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer produsen mi instan Grup Salim, PT Indofood CBP Tbk (ICBP), telah mencatatkan penerbitan obligasi global dalam denomasi dolar senilai US$ 1,75 miliar atau setara Rp 25 triliun di Bursa Efek Singapura (SGX).

Berdasarkan keterbukan informasi di laman SGX, Indofood CBP telah mencatatkan obligasi tersebut pada 9 Juni 2021. Emisi penerbitan terbagi menjadi dua tahap, pertama, senilai US$ 1,15 miliar dengan tenor selama 10 tahun dan tingkat bunga 3,39%.

Sedangkan, pada tahap kedua, emisi yang ditawarkan sebesar US$ 600 juta dengan tenor 30 tahun dan tingkat bunga 4,47%.

Manajemen ICBP menyebutkan, kurs yang diacu dalam penerbitan tersebut sebesar Rp 14.105 per US$ per 31 Desember 2020. Jika dibandingkan dengan nilai ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2020, yaitu sebesar Rp 50,32 triliun, maka, nilai transaksi tersebut merupakan sekitar 49,1% dari nilai ekuitas perseroan.

Sehingga transaksi tersebut merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK No. 17/2020 dan sesuai dengan ketentuan POJK No. 17/2020, perseroan tidak memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.

Sebelumnya, penerbitan surat utang global tersebut cukup mendapat respons positif dari investor. Hal ini terlihat dari banyaknya investor asing yang berminat untuk membeli global bond tersebut.

Berdasarkan data di laman BondEvalue, nilai pemesanan global bond mencapai US$ 11,4 miliar atau setara Rp 162 triliun, nilai tersebut kelebihan permintaan sebanyak 6,4 kali dari yang ditawarkan.

Corporate Secretary ICBP, Gideon A. Putra mengatakan, hasil perolehan bersih dari rencana penawaran umum obligasi global tersebut akan digunakan untuk membiayai pembayaran kembali sebagian pinjaman bank sehubungan dengan akuisisi Pinehill Company Limited.

ICBP juga telah memperoleh hasil pemeringkatan dengan peringkat Baa3 dari Moody's Investors Services dan BBB- dari Fitch Ratings.

Dalam proses rencana penawaran umum global bond tersebut, perseroan menunjuk joint bookrunners antara lain UBS AG, Singapore Branch, Deutsche Bank AG, Singapore Branch, Mizuho Securities (Singapore) Pte. Ltd, SMBC Nikko Capital Markets Ltd, DBS Bank Ltd, Mandiri Securities Pte. Ltd, Natixis Singapore Branch dan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC).

Seperti diketahui, ICBP mengakuisisi Pinehill pada 27 Agustus 2020 lalu dengan nilai transaksi US$ 2,99 miliar atau setara Rp 41,56 triliun asumsi kurs saat itu Rp 13.901 per US$. Pendanaan akuisisi tersebut sebagian besar diperoleh dari fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$ 2,05 miliar.

Pinehill saat ini tercatat memiliki pangsa pasar yang kuat di 8 negara di kawasan Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara dan memiliki sebanyak 12 fasilitas produksi mi instan di 8 negara dengan total populasi 550 juta penduduk dan memiliki jaringan distribusi di 33 negara dengan kapasitas produksi 10 miliar bungkus mie instan.

Pinehill Corpora masih terafiliasi dengan ICBP karena merupakan konsorsium di mana Anthoni Salim memiliki penyertaan secara tidak langsung sekitar sebesar 49% saham Pinehill Corpora.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Indofood CBP Mau Ngutang dengan Nilai 'Jumbo' Rp 21 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular