Global Bond Emiten Salim Oversubsribed 6,4x, Apa Istimewanya?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 June 2021 09:51
A worker holds instant noodle packs at a market in Jakarta, Indonesia, March 12, 2018. Picture taken March 12, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer produsen mi instan Grup Salim, PT Indofood CBP Tbk (ICBP), menerbitkan obligasi global dalam denomasi dolar senilai US$ 1,75 miliar atau setara Rp 25 triliun.

Penerbitan surat utang global tersebut cukup mendapat respons positif dari investor. Hal ini terlihat dari banyaknya investor asing yang berminat untuk membeli global bond tersebut.

Berdasarkan data di laman BondEvalue, nilai pemesanan global bond mencapai US$ 11,4 miliar atau setara Rp 162 triliun, nilai tersebut kelebihan permintaan sebanyak 6,4 kali dari yang ditawarkan.

Indofood CBP berencana menerbitkan global bond tersebut dalam dua tahap. Pada tahapan pertama, obligasi global yang diterbitkan senilai US$ 1,15 miliar dengan tenor selama 10 tahun dan tingkat bunga 3,39%. Sedangkan, pada tahap kedua, emisi yang ditawarkan sebesar US$ 600 juta dengan tenor 30 tahun dan tingkat bunga 4,47%.

Sebelumnya, Corporate Secretary ICBP, Gideon A. Putra membenarkan bahwa perseroan sedang melakukan persiapan rencana penawaran umum atas efek bersifat utang dalam mata uang dolar Amerika Serikat di luar wilayah Republik Indonesia.

"Hasil perolehan bersih dari rencana penawaran umum obligasi global tersebut akan digunakan untuk membiayai pembayaran kembali sebagian pinjaman bank sehubungan dengan akuisisi Pinehill Company Limited," kata Gideon, dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (3/6/2021).

ICBP juga telah memperoleh hasil pemeringkatan dengan peringkat Baa3 dari Moody's Investors Services dan BBB- dari Fitch Ratings.

Dalam proses rencana penawaran umum global bond tersebut, perseroan menunjuk joint bookrunners antara lain UBS AG, Singapore Branch, Deutsche Bank AG, Singapore Branch, Mizuho Securities (Singapore) Pte. Ltd, SMBC Nikko Capital Markets Ltd, DBS Bank Ltd, Mandiri Securities Pte. Ltd, Natixis Singapore Branch dan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC).

Seperti diketahui, ICBP mengakuisisi Pinehill pada 27 Agustus 2020 lalu dengan nilai transaksi US$ 2,99 miliar atau setara Rp 41,56 triliun asumsi kurs saat itu Rp 13.901 per US$. Pendanaan akuisisi tersebut sebagian besar diperoleh dari fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$ 2,05 miliar.

Pinehill saat ini tercatat memiliki pangsa pasar yang kuat di 8 negara di kawasan Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara dan memiliki sebanyak 12 fasilitas produksi mi instan di 8 negara dengan total populasi 550 juta penduduk dan memiliki jaringan distribusi di 33 negara dengan kapasitas produksi 10 miliar bungkus mie instan.

Pinehill Corpora masih terafiliasi dengan ICBP karena merupakan konsorsium di mana Anthoni Salim memiliki penyertaan secara tidak langsung sekitar sebesar 49% saham Pinehill Corpora.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Indofood CBP Siap Rilis Obligasi Global Jumbo Rp 21,4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular