Masih Tunggu Data Inflasi, Dow Futures Cenderung Melemah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 June 2021 17:56
A trader stands outside the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak menyamping dan cenderung melemah pada perdagangan Rabu (9/6/2021), mempersulit peluang untuk menyentuh level tertingginya.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 29 poin dari nilai wajarnya, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 cenderung flat. Sebaliknya, Nasdaq menguat tipis sebesar 0,1%.

Perdagangan di pasar pra-pembukaan cenderung sepi meski saham-saham siklikal yang diuntungkan dari pembukaan ekonomi cenderung menguat seperti Carnival Corp. dan American Airlines.

Saham yang menjadi tujuan beli para investor ritel di Reddit juga menguat, seperti Clover Health dengan reli sebesar 18%, atau melanjutkan reli sebelumnya sebesar 85% pada Selasa kemarin. Saham Wendy's yang juga jadi sasaran beli melesat 25%.

Kemarin, indeks S&P 500 dan Dow Jones ditutup nyaris flat setelah investor menanti rilis data inflasi yang akan menjadi penentu, karena menunjukkan apakah inflasi terjadi temporer karena stimulus pandemi ataukah bersifat permanen karena pemulihan ekonomi.

"Bursa saham secara umum mentok di kisaran pertengahan April dan cenderung tidak akan menembus rekor baru dalam waktu dekat," tutur analis senior Oanda Edward Moya, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International. "Investor ingin melihat sepanas apa tekanan yang terjadi dan sedalam apa koreksi saham jika taper tantrum dimulai."

Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Mei diperkirakan naik 4,7% secara tahunan, menurut polling ekonom oleh Dow Jones. Pada April, inglasi menguat 4,2% menjadi laju yang tercepat sejak 2008.

The Fed sebelumnya telah memperkirakan bahwa kenaikan inflasi tidak akan terjadi secara permanen, karena hanya ditopang oleh stimulus. Indikasi pemulihan ekonomi terlihat dari naiknya pembukaan lapangan kerja April ke level tertinggi baru, yakni 9,3 juta lapangan kerja.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Sesuai Ekspektasi, Wall Street Dibuka Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular