Sempat Heboh Aduan Nasabah, Ternyata Unit Link Terlaris di Q1

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan asuransi dalam bentuk unit link atau produk gabungan proteksi dan investasi menjadi primadona sepanjang kuartal I-2021.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan premi asuransi produk ini yang mencapai 31,7% secara tahunan (year on year/YoY) atau berkontribusi sebesar 62,4% dari total premi asuransi jiwa yang senilai Rp 57,45 triliun di periode tersebut.
Jumlah premi asuransi ini mencapai Rp 35,83 triliun di akhir Maret lalu, naik dari posisi Rp 27,2 triliun di akhir Maret 2020.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan unit link secara konsisten selalu menjadi produk yang mendominasi selama beberapa tahun terakhir.
"Unit link mengalami peningkatan signifikan sebesar 31,7%. Hal ini menunjukkan bahwa produk unit link masih diminati masyarakat karena nasabah mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu proteksi asuransi dan juga investasi dalam satu produk dalam satu layanan," kata Budi dalam konferensi pers AAJI, Selasa (8/6/2021).
Dia berharap agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulator terkait dapat terus mendukung perkembangan dan pertumbuhan seluruh saluran distribusi dan varian produk yang tersedia bagi masyarakat.
Harapannya seluruh saluran distribusi dan produk asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan terus bertumbuh positif dalam beberapa waktu ke depan.
"AAJI meyakini usaha bersama insan asuransi jiwa dan stakeholder-nya memegang peranan penting. Koridor pengaturan dan kebijakan best practices yang sesuai dengan kondisi pasar menjadi kunci utama menjaga momentum positif ini. AAJI berkomitmen untuk meningkatkan implementasi prinsip kehati-hatian, melindungi dan mengedukasi nasabahnya," tandasnya.
Sebelumnya, CNBC Indonesia memberitakan sejumlah perusahaan asuransi jiwa papan atas mendapati laporan keluhan nasabah berkaitan dengan pencairan produk unit link ini. Bahkan aksi protes nasabah unit link perusahaan asuransi jiwa pun ramai di media sosial memunculkan kehebohan baru soal produk asuransi berbalut investasi ini.
Unit link adalah salah satu produk asuransi yang menggabungkan proteksi dan investasi. Pengamat asuransi Irvan Raharjdo menilai saat ini pada kenyataannya masih banyak yang salah kaprah mengenai produk yang satu ini, karena meski memiliki manfaat investasi, unit link tetaplah produk asuransi yang manfaat utamanya adalah perlindungan.
Irvan mengemukakan unit link adalah produk asuransi. Meskipun menjanjikan investasi, tak elok apabila menganggap produk ini salah satu instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan maksimal.
"Bagi nasabah yang membutuhkan jaminan proteksi, maka sebaiknya mengutamakan produk berbasis proteksi sepenuhnya. Sebaliknya jika nasabah ingin mengutamakan kebutuhan investasi, sebaiknya membeli produk investasi," kata Irvan dalam program Investime CNBC Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
Catat! Klaim Asuransi Covid-19 Tembus Rp 3,7 T per Juni 2021
(tas/tas)