Liar! 13 Hari Meroket 383%, Saham Fintech Ini Digembok Bursa

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
09 June 2021 10:47
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya melakukan suspensi atau menghentikan sementara perdagangan saham emiten teknologi finansial (financial technology/fintech) dan perdagangan elektronik PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) mulai pagi ini, Rabu (9/6/2021).

Menurut keterangan BEI, suspensi dilakukan dalam rangka cooling down, setelah saham ini mengalami peningkatan harga kumulatif yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Memang,  saham HDIT terus bergerak liar dan melaju kencang di zona hijau selama 13 hari beruntun. Dalam 13 hari terakhir, saham HDIT meroket 383,11%, sementara dalam sebulan 'terbang' 379,39%.

"Penghentian sementara perdagangan Saham HDIT tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada," jelas pihak BEI, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (9/6).

Sebelum 'digembok' oleh bursa, saham HDIT sebelumnya sudah masuk ke dalam daftar kategori Unusual Market Activity (UMA) pada Senin (7/6) lalu, karena sahamnya bergerak di luar kebiasaan.

Menanggapi UMA dari BEI, manajemen HDIT menjelaskan, informasi yang terakhir perusahaan sampaikan adalah penjelasan atas volatilitas transaksi pada tanggal 31 Mei 2021.

"Sampai dengan saat ini, tidak ada informasi material yang belum disampaikan ke Publik," kata Sekretaris Perusahaan Hensel Ferdiana.

Selain itu, perseroan mengaku tidak mengetahui kebenaran/ketidakbenaran atas sebagian/seluruh dari informasi yang menyangkut HDIT yang beredar sebagai rumor atau beredar di media massa.

Sebelumnya, menanggapi surat permintaan penjelasan atas volatilitas saham dari pihak bursa, pada 31 Mei lalu, manajemen HDIT menegaskan, hingga saat ini perusahaan tidak/belum mengetahui adanya informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.

Selain itu, kata Sekretaris Perusahaan Hensel Ferdiana menjelaskan, sampai sekarang perseroan tidak/belum mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu yang bisa memengaruhi gerak saham HDIT.

Menanggapi pertanyaan BEI mengenai rencana aksi korporasi (corporate action) dalam waktu dekat, misalnya dalam 3 bulan ke depan, HDIT mengaku tidak punya rencana aksi korporasi dekat-dekat ini.

"Perseroan belum memiliki rencana melakukan corporate action dalam waktu dekat," jelas Ferdiana, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (2/6).

HDIT mulai melantai di bursa pada 12 Juli 2019. Saham perusahaan fintech pertama di bursa ini tercatat di papan perdagangan utama.

Menurut catatan CNBC Indonesia, saat diperdagangkan perdana, saham HDIT melejit ke auto reject atas (ARA) naik 49,52% ke Rp 785 per saham saat pencatatan perdananya, dibuka di harga Rp 525 per saham.

Saat itu, saham HDIT diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 1 kali dengan volume 10 lot saham dan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 785.000.

Dengan melepas 381,17 juta sahamnya ke publik, perusahaan waktu itu memperoleh dana segar senilai Rp 200,11 miliar.

Perusahaan yang berdiri pada 2013 ini bergerak di bidang multi-biller dengan bisnis pertama sebagai dari pulsa elektrik hingga ke prepaid listrik dan biller lainya seperti BPJS dan PDAM.

Kemudian, pada 2015 diluncurkan DavestPay untuk menyasar segmen B2C. Saat ini, Hensel Davest Indonesia memiliki lebih dari 150.000 jaringan agen yang tersebar di seluruh Indonesia dan memproses lebih dari 600.000 transaksi dari ratusan produk per harinya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Hari Diangkat Ratusan Persen, Saham HDIT Akhirnya Dibanting

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular