
Usai Diterpa Profit Taking, IHSG Siap Ngetes 6.100 Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar kemarin, Senin (7/6). Sempat naik ke atas 6.100, bursa kebanggaan Tanah Air ini berbalik melemah 0,24%, sebelum mengakhiri perdagangan di 6.069,935, menguat tipis 0,08%.
Aksi ambil untung (profit taking) membuat IHSG yang sebelumnya menguat sempat berbalik turun. Maklum saja sepanjang pekan lalu IHSG melesat 3,7%.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 190 miliar di pasar reguler, sementara jika digabungkan dengan pasar tunai dan nego, asing tercatat beli bersih (net buy) Rp 124 miliar kemarin. Nilai transaksi sebesar 11,67 triliun.
Sementara itu dari eksternal, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bervariasi pada perdagangan Senin waktu setempat. Indeks Dow Jones melemah, S&P 500 nyaris stagnan, dan Nasdaq menguat. Pergerakan tersebut tentunya belum mampu memberikan sentimen positif ke bursa Asia pagi ini.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data cadangan devisa hari ini. Jika menunjukkan kenaikan, maka akan memberikan sentimen positif ke pasar saham. Sebab, BI punya lebih banyak amunisi untuk menstabilkan rupiah, yang memberikan kenyamanan bagi investor asing untuk berinvestasi di dalam negeri.
Secara teknikal, IHSG kemarin masih belum mampu mencapai resisten kuat yakni rerata pergerakan 100 hari (Moving Average 100/MA 100) di kisaran 6.125. Jika mampu melewati level tersebut, maka IHSG ke depannya bisa melaju lebih kencang.
![]() Foto: Refinitiv |
Namun sebelum mencapai resisten tersebut, IHSG harus melewati level psikologis 6.100 terlebih dahulu.
Sementara itu indikator stochastic pada grafik harian berada di wilayah netral di kisaran 40.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Pada grafik 1 jam, stochastic kemarin berada di wilayah overbought yang memicu koreksi kemarin, sebelum berbalik menguat tipis. Stochastic kini sudah keluar dari wilayah jenuh beli tersebut.
Selama tertahan di bawah level psikologis 6.100, IHSG berisiko turun ke support 6.030, sebelum menuju level psikologis 6.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
