Para Taipan Mulai Bangkit, Jor-joran Ekspansi Saat Covid Reda

Putra, CNBC Indonesia
07 June 2021 11:35
Eddy Sariaatmadja (Foto: Forbes)
Foto: Eddy Sariaatmadja (Foto: Forbes)

Selanjutnya Grup Emtek yang dinahkodai oleh keluarga Sariatmaadja yang kendaraan bisnisnya EMTK baru saja dimasuki oleh keluarga Salim juga sudah siap berekspansi.

Grup Emtek masuk ke bisnis rumah sakit dibeking oleh Grup Salim dan Grab Holdings Inc. (Grab). Salah satu raksasa penyedia jasa ride-hailing di Asia Tenggara tersebut membeli 4,6% saham Emtek lewat H Holding Inc.

Titi Maria Rusli, Sekretaris Perusahaan Emtek, mengatakan latar belakang masuknya Grab ke perusahaan lantaran Emtek dan Grab banyak berinvestasi dalam pengembangan ekosistem digital di Indonesia.

Perseroan dan Grab juga telah beberapa kali berdiskusi untuk mengembangkan peluang bisnis baru.

"Ketika kami memutuskan untuk melakukan penerbitan saham guna mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan bisnis di sektor digital, media, dan layanan kesehatan, Grab menyatakan minatnya untuk berpartisipasi, yang pada akhirnya direalisasikan melalui investasi oleh H Holdings Inc," kata Titi, dalam jawaban kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/4/2021).

Sementara itu, Titi juga menjelaskan mengenai sinergi yang diharapkan dari transaksi masuknya Grab tersebut.

Dia memaparkan, hubungan yang lebih erat antara Grab dan Emtek diharapkan dapat menciptakan peluang untuk berinvestasi pada bisnis yang ada saat ini serta bisnis baru yang bersinggungan dengan kepentingan Emtek dan Grab.

"Hanya saja, tak ada dampak operasional atas terjadinya transaksi tersebut," katanya.

Dalam surat jawaban Emtek tersebut, BEI pun bertanya soal rencana bisnis induk usaha Indosiar dan SCTV ini dalam 3 tahun mendatang dengan masuknya Grab.

Titi pun menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir, perseroan telah mengembangkan bisnis di bidang pelayanan kesehatan dan ekonomi digital.

Baru-baru ini Emtek juga telah melaksanakan penambahan modal (PMTHMETD) untuk memperkuat permodalan dalam mengembangkan bisnis terutama di bidang-bidang tersebut.

Perseroan pun telah mengakuisisi saham pengendali di PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), pengelola Omni Hospitals, dan juga mendanai dan turut serta dalam, penerbitan saham baru di perusahaan tersebut untuk mendukung pengembangan bisnis dan mencapai target pertumbuhannya.

Tak hanya mencaplok RS Omni, Emtek juga sudah siap melantaikan salah satu startup marketplace investeenya yakni Bukalapak. Bukalapak dikabarkan akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan perusahaan tersebut telah melampirkan berkas pendaftarannya ke bursa.

Dalam pemberitaan baru-baru ini dari Dealstreet Asia, Bukalapak disebutkan telah mengajukan proposal pencatatan ke bursa dan sumbernya menyebut bahwa setidaknya bisa tercatat di bursa Indonesia pada Agustus 2021 nanti.

Pada pemberitaan tersebut juga dibenarkan oleh Dirut BEI Inarno bahwa Bukalapak telah mengajukan dokumen yang dipersyaratkan untuk IPO.

Mandiri Sekuritas dan UBS AG dikabarkan telah ditunjuk untuk menjadi penjamin emisi dari IPO ini.

Perusahaan ini juga merencanakan untuk mencatatkan saham di bursa saham Amerika Serikat (AS) dan dikabarkan akan melakukan pencatatan melalui perusahaan cek kosong alias special purpose acquisition company (SPAC) dengan potensi penggabungan mencapai US$ 4 miliar- US$ 5 miliar atau setara dengan Rp 58-73 triliun (kurs Rp 14.500/US$).

Setidaknya dalam IPO ini Bukalapak bisa memperoleh dana senilai US$ 225 juta atau setara dengan Rp 3,26 triliun.

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular