
Para Taipan Mulai Bangkit, Jor-joran Ekspansi Saat Covid Reda

Pertama ada Salim Group yang merupakan konglomerat 'Old Money' Indonesia. Diam-diam bos besar Grup Indofood Anthoni Salim menambah kepemilikan atas saham emiten data center milik pengusaha teknologi Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dari semula 3,03% kini menjadi 11,12%.
Menurut daftar pemegang saham di atas 5% yang dipublikasikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Juni 2021, transaksi pembelian ini dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga Rp 5.277/saham.
Total jumlah saham baru yang dibeli oleh Anthony Salim adalah sejumlah 192,74 juta, sehingga nilai transaksi ini mencapai Rp 1,01 triliun.
Sebelumnya, Anthoni Salim telah menguasai 72,29 juta saham DCII atau 3,03% dari total saham, dan setelah pembelian baru ini kepemilikan saham Bos Indofood ini mencapai 265 juta saham.
Praktis, sang generasi kedua Grup Salim ini tercatat masuk ketiga saham dengan kepemilikan di atas 5%.
Catatan saja, ini belum termasuk investasi Grup Salim melalui emiten 'kendaraan investasi'-nya, PT Indoritel Makmur InternasionalTbk(DNET), dan lewat Indolife.
Selain DCII, sebelumnya Anthoni Salim juga sudah menggenggam 9,08% atau setara dengan 5,12 miliar saham emiten konglomerasi sektor teknologi, media dan kesehatan, yang dikuasai taipan Eddy K. Sariaatmadja, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) alias Emtek.
Berdasarkan laporan registrasi kepemilikan saham di atas 5% Emtek pada 31 Januari 2021, Anthoni tercatat masuk ke saham EMTK dengan tanggal transaksi akhir per 18 Januari 2021.
Menurut catatan CNBC Indonesia sebelumnya, transaksi pembelian yang dilakukan Anthoni tersebut dilakukan enam kali secara bertahap. Hanya saja belum disebutkan nilai pembelian dalam enam tahap tersebut.
Sebelum masuk ke saham DCII dan EMTK, Anthoni juga sudah memiliki 25,30% atau 3.588.278.023 saham DNET. DNET sendiri merupakan perusahaan asosiasi pengelola gerai Indomaret PT Indomarco Prismatama.
Dengan masuknya Anthoni Salim ke DCII, sang taipan kaya raya ini praktis semakin memperluas portofolionya, mulai dari bisnis 'warisan' barang konsumer di Indofood, ke emiten kendaraan investasi Emtek, sampai ke emiten teknologi penyimpanan data.
(trp/trp)