Kode Keras dari Erick, Bikin Saham Konstruksi Bergerak Liar

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
04 June 2021 10:14
Menteri BUMN Erick Thohir (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas emiten konstruksi langsung menguat di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Jumat (4/6/2021). Penguatan ini tampaknya merespons kabar terkait sinyal dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengenai divestasi jalan tol milik anak usaha perusahaan pelat merah di sektor konstruksi.

Berikut gerak saham konstruksi pada pukul 09.52 WIB

  1. Acset Indonusa (ACST), saham +2,38%, ke Rp 258, transaksi Rp 796 juta

  2. Wijaya Karya (WIKA), +1,14%, ke Rp 1.330, transaksi Rp 3 M

  3. Adhi Karya (ADHI), +0,99%, ke Rp 1.025, transaksi Rp 1 M

  4. PP (PTPP), +0,88%, ke Rp 1.150, transaksi Rp 5 M

  5. Total Bangun Persada (TOTL), +0,62%, ke Rp 322, transaksi Rp 29 juta

  6. Nusa Raya Cipta (NRCA), +0,62%, ke Rp 326, transaksi Rp 106 juta

  7. Waskita Beton Precast (WSBP), +0,53%, ke Rp 189, transaksi Rp 1 M

  8. Waskita Karya (WSKT), +0,46%, ke Rp 1.090, transaksi Rp 13 M

  9. Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), 0,00%, ke Rp 202, transaksi Rp 515 juta

  10. Wijaya Karya Beton (WTON), 0,00%, ke Rp 294, transaksi Rp 270 juta

  11. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) 0,00%, ke Rp 71, transaksi Rp 128 juta

  12. Jasa Marga (JSMR), -0,50%, ke Rp 4.010, transaksi Rp 966 juta

Mengacu pada daftar di atas, dari 12 saham konstruksi yang diamati, 8 saham menguat, 3 saham stagnan dan 1 saham melorot ke zona merah.

Saham emiten Grup Astra, ACST, menjadi yang paling menguat dengan kenaikan 2,38% ke Rp 258/saham. Saham ini berhasil rebound dari koreksi 0,79% ke Rp 252/saham pada perdagangan Kamis (3/6) kemarin.

Dalam sepekan saham ACST naik 6,61%, sementara dalam sebulan ambles 4,44%.

Di posisi kedua sampai keempat ada trio saham BUMN Karya, yakni WIKA, ADHI dan PTPP. Saham WIKA terkerek 1,14% ke RP 1.3030/saham, ADHI terapresiasi 0,99% ke Rp 1.025/saham, sementara PTPP terangkat 0,88% ke Rp 1.150/saham.

Ketiga saham tersebut berhasil memantul kembali ke zona hijau setelah kemarin sama-sama ambles ke zona merah.

Adapun tiga saham masih belum bergerak, yakni WEGE stagnan di Rp 202/saham, WTON masih berdiam di Rp 294/saham dan DGIK masih tak beranjak dari Rp 71/saham.

Adapun satu-satunya saham yang memerah ialah saham emiten BUMN Karya JSMR yang melorot 0,50% ke Rp 4.010/saham.

Saham JSMR melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis kemarin, ketika tergerus 0,25% ke Rp 4.030/saham. Kendati melemah, dalam sepekan saham JSMR masih tumbuh 3,90%, sementara dalam sebulan masih ambles 3,61%.

Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, Kamis (3/6), Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kabar mengenai perkembangan divestasi jalan tol. Divestasi ini akan dilakukan melalui Indonesia Investment Authority (INA) yang sudah mendapatkan dana cukup besar dari tiga lembaga asing.

"Satu lagi dengan berdiri SWF mau tidak mau memang ada beberapa perusahaan BUMN akan diinvestasikan seperti jalan tol," kata Erick, saat rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (3/5/2021).

Erick menjelaskan, SWF sudah mendapatkan pendanaan dari Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG) dan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). Nilai investasi tersebut mencapai Rp 54 triliun.

"Dana Rp 54 triliun itu bisa investasi di tol, terutama di Waskita (PT Waskita Karya Tbk/WSKT), Waskita dalam mode restrutrukrisasi," tambah Erick.

Sebelumnya INA telah membentuk konsorsium dengan Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG) dan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). Investasi keempat entitas ini akan difokuskan pada proyek infrastruktur jalan tol yang ada di Indonesia.

Juru Bicara Indonesia Investment Authority (INA), Masyita Crystallin mengungkapkan, selain ketiga entitas tersebut, ada banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di jalan tol Indonesia. Apalagi saat ini infrastruktur jalan tol menjadi fokus utama investasi INA.

"Minat cukup banyak. Banyak investor yang nanya gak cuma yang tiga ini. Seperti kita ketahui ada banyak pembangunan tol di Jawa dan beberapa di luar Jawa seperti Sumatera sedang on going. Khusus saat ini yang dilihat investor global adalah ruas tol di Jawa," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/5/2021).

Menurutnya, banyaknya minat membuktikan bahwa kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia semakin tumbuh. Apalagi saat ini Indonesia memang sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur terutama di jalan tol.

"Ketertarikan ada karena memang investor global melihat traffic toll road di Jawa sangat baik. Mereka memang memperhatikan potensi infrastruktur di RI besar," kata dia.

Ia membocorkan, dalam waktu dekat akan ada tiga jalan tol yang segera dilakukan investasi oleh INA. Meski demikian, ia tidak memberitahukan dengan detail tol mana saja yang akan dimasuki oleh INA.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Magic SWF Mulai Hilang, Saham Konstruksi Mulai Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular