Data Tenaga Kerja AS Apik, Dolar Ngamuk & Emas pun Lemas

Market - Tirta, CNBC Indonesia
04 June 2021 10:05
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo) Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia anjlok 2% kemarin setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) semakin menunjukkan perbaikan. Si logam kuning lanjut melemah pada perdagangan waktu Asia pagi ini, Jumat (4/6/2021). 

Harga emas dunia di pasar spot terkoreksi nyaris 0,5%. Emas yang sebelumnya kuat di US$ 1.900/troy ons kini jatuh ke bawah dan berada di US$ 1.861,88/troy ons. Ini sekaligus menjadi koreksi pertama reli emas sejak minggu kedua bulan Mei. 

Data dari ADP menunjukkan bahwa ada penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 978.000 pada Mei, atau jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 680.000. Ini jauh lebih baik dari penyerapan April yang hanya sebanyak 654.000.

Di sisi lain, klaim asuransi pengangguran sepekan lalu tercatat bertambah hanya 385.000, atau lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memprediksi angka 393.000.

"Data tenaga kerja yang lebih baik dari prediksi membuat para trader berhati-hati. Mereka mempersiapkan kemungkinan pernyataan tapering atau kenaikan suku bunga dari The Fed, meski tidak dalam waktu dekat" kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (4/6/2021)

Tapering adalah tindakan yang diambil oleh bank sentral guna menyerap likuiditas yang sudah dipompa ke sistem keuangan. Kebijakan ini biasanya digunakan sebagai salah satu tools untuk mencapai sasaran target inflasi agar tidak membuat perekonomian suatu negara overheat

Dengan rilis data perekonomian AS yang terus membaik serta dibarengi dengan peningkatan inflasi, wajar saja pelaku pasar takut The Fed akan melakukan tapering. Kemungkinan tapering serta menguatnya perekonomian AS membuat indeks dolar menguat. 

Indeks yang mengukur posisi greenback terhadap sejumlah mata uang lain itu mengalami kenaikan 0,7% setelah rilis data ketenagakerjaan yang apik. Dolar AS dan emas bagaikan rival. Penguatan dolar AS akan cenderung menekan si logam kuning.

Lagipula harga emas yang sudah reli cukup panjang juga memberikan momentum yang tepat untuk ambil untung. Jadilah harga emas anjlok tajam seperti kemarin. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Siap-siap Cicil Bro! Emas Ambrol & Mau Kena Death Cross


(twg/twg)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading