
Rugi Bersih Mulai Susut, Begini Kinerja Smartfren 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi milik Grup Sinarmas, PT Smarfren Telecom Tbk (FREN), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 396,83 miliar sepanjang tahun 2020.
Kerugian tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1,77 triliun. Hal ini menyebabkan nilai rugi per saham dasar turun menjadi minus 1,28 per saham dari sebelumnya minus Rp 5,74 per saham.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan emiten bersandi FREN ini, pendapatan usaha perseroan naik menjadi Rp 2,41 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,99 triliun.
Rinciannya, pendapatan jasa telekomunikasi di segmen data meningkat jadi Rp 2,18 triliun dari sebelumnya Rp 1,81 triliun. Pendapatan non data turun menjadi Rp 64,31 miliar dari sebelumnya Rp 105,98 miliar.
Sementara itu, pendapatan jasa interkoneksi naik menjadi Rp 46,32 miliar dari sebelumnya Rp 24,01 miliar.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban usaha FREN juga naik menjadi Rp 2,48 triliun dari sebelumnya Rp 2,42 triliun. Dengan demikian, rugi usaha perseroan menjadi Rp 80,41 miliar dari tahun sebelumnya Rp 432,16 miliar.
Sampai dengan 31 Desember 2020, tercatat total aset FREN sebesar Rp 38,74 triliun. Aset ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 26,77 triliun dan ekuitas senilai Rp 11,96 triliun.
Sebagai informasi saja, belum lama ini, Smartfren Telecom melalui anak usahanya PT Smart Telecom (Smartel) membeli 20,5% saham perusahaan infrastruktur serat optik jaringan telekomunikasi,PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) dengan nilai investasi Rp 360 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Moratelindo dan FREN masing-masing mengumumkan informasi masuknya Grup Sinarmas lewat Smartel ini.
Masuknya Smartel setelah dilakukan Penandatanganan Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat oleh dan antara Moratelindo, PT Candraka Multikreasi (CKM) dan PT Gema Lintas Benua (GLB) dan Smartel.
CKM maupun GLB merupakan para pemegang saham Moratelindo, sementara itu FREN menguasai 99,99% saham Smartel.
"Perjanjian ini sehubungan dengan rencana penyertaan modal saham oleh Smartel atas saham-saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Moratelindo sebesar 20,5% dari total modal yang ditempatkan perseroan dengan nilai transaksi sebesar Rp 360.000.812.000," kata Henry Rizard Rumopa, Sekretaris Perusahaan Moratolindo, dalam keterbukaan informasi BEI, Minggu (30/5/2021).
Pada perdagangan Senin ini, harga saham FREN tercatat turun sebesar 1,12% menjadi Rp 88 per saham. Sejak awal tahun, saham perseroan naik 32,84%.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Tambah Modal, Saham FREN Malah Terkoreksi