
Saham Cuan Cek! FREN & JPFA Bertengger di Atas

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten telekomunikasi Grup Sinarmas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan emiten sektor perunggasan (poultry) PT Japfa Tbk (JPFA) berhasil menjadi top gainers pada sesi I hari ini, Rabu (28/4/2021).
Sementara, saham emiten produsen brand laptop Zyrex, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) dan induk Bank Victoria (BVIC), PT Victoria Investama Tbk (BVIC), sama-sama ambles menjadi top losers siang ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound siang ini. IHSG terangkat 0,12% ke posisi 5.966,78 pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (28/4).
Menurut data BEI, ada 224 saham naik, 230 saham merosot dan 154 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,01 triliun dan volume perdagangan mencapai 13,49 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 99,33 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 66,86 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (28/4).
Top Gainers
Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), saham +10,00%, ke Rp 77, transaksi Rp 10,6 M
Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), +6,88%, ke Rp 2.020, transaksi Rp 95,6 M
Mitra Pinasthika Mustika (MPMX), +5,93%, ke Rp 715, transaksi Rp 23,6 M
Smartfren Telecom (FREN), +4,88%, ke Rp 86, transaksi Rp 85,1 M
Sentul City (BKSL), +4,69%, ke Rp 67, transaksi Rp 28,3 M
Top Losers
Zyrexindo Mandiri Buana (ZYRX), saham -6,40%, ke Rp 585, transaksi Rp 18,6 M
Victoria Investama (VICO), -5,84%, ke Rp 145, transaksi Rp 7,6 M
Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), -4,46%, ke Rp 2.570, transaksi Rp 66,6 M
Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT), -3,79%, ke Rp 254, transaksi Rp 26,8 M
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), -3,21%, ke Rp 905, transaksi Rp 42,4 M
Menurut data di atas, saham emiten poultry JPFA berhasil menduduki jajaran top gainers dengan naik 6,88% ke Rp 2.020/saham. JPFA berhasil memantul kembali ke zona hijau setelah selama dua hari beruntun ambles bersama dengan emiten unggas lainnya.
Adapun pada siang ini, penguatan JPFA diikuti naiknya emiten poultry lainnya. Ambil contoh, saham Malindo Feedmill (MAIN) merangsek naik 5,42% ke Rp 875/saham. Kemudian, saham Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) terangkat 2,19% ke Rp 7.000/saham.
Selain JPFA, saham emiten halo-halo FREN juga melesat 4,88% ke Rp 86/saham. Penguatan FREN diiringi dengan masuknya asing dengan catatan beli bersih sebesar Rp 1,61 miliar.
FREN berhasil bergerak kembali setelah dua hari sebelumnya 'lumpuh' alias stagnan di harga Rp 82/saham.
Kabar teranyar, manajemen Smartfren sedang melakukan penawaran umum terbatas (PUT) IV dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue). Ditargetkan perusahaan akan memperoleh dana senilai Rp 697,87 miliarr dari aksi korporasi ini.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, akan dilakukan penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 5.815.610.387 saham biasa atas nama seri C dengan nominal Rp 100. Harga pelaksanaannya ada di Rp 120/saham, artinya akan mendapatkan dana segar Rp 697,87 miliar.
Dana hasil PUT ini rencananya sebanyak 85% akan digunakan perusahaan untuk penyetoran tambahan modal kepada PT Smart Telecom (Smartel), anak usahanya.
Ujungnya, dana ini akan digunakan untuk pembayaran utang dan bunga kepada China Development Bank Corporation, sisanya 15% untuk modal kerja perusahaan dan anak usahanya.
Untuk jadwal pelaksanaannya, cum date di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 22 April 2021 dan di pasar tunai pada 27 April 2021. Daftar pemegang saham yang berhak melaksanakan HMETD ini akan dikeluarkan pada 26 April 2021.
Pencatatan HMETD ini akan dilakukan pada 28 April 2021 di BEI dan akan diperdagangkan pada 28 April-4 Mei 2021.
Berbeda nasib, saham emiten produsen laptop ZYRX malah ambles sebagai top losers pada sesi I ini. Saham emiten yang melantai di bursa sejak 30 Maret lalu ini ambles 6,40% ke Rp 585/saham.
Dengan ini, saham ZYRX melanjutkan penurunan pada Selasa (27/4), yakni sebesar 6,72% ke Rp 625/saham.
Alhasil, dalam sepekan ZYRX anjlok, 18,18%, tetapi dalam sebulan saham ini melesat 87,50%.
Terbaru, dalam keterbukaan informasi Senin (26/4), pihak Zyrexindo berencana untuk melakukan transaksi pelunasan pembelian kantor, gudang dan pabrik. Adapun lokasi kantor tersebut terletak di yang terletak Jalan Daan Mogot No. 59, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Menurut penjelasan manajemen,nilai rencana transaksi adalah sebesar Rp35,02 miliar (Rp 35.025.000.000) atau sebesar 73.13% dari ekuitas Perseroan per 30 September 2020
Tujuan transaksi tersebut adalah untuk menghilangkan beban sewa kantor pusat, gudang, dan pabrik dari biaya operasional perseroan, sekaligus melaksanakan investasi jangka panjang.
Secara total, nilai transaksi tersebut sebesar Rp54,5 miliar. Dari jumlah tersebut, telah dilakukan pembayaran sebesar Rp 12,75 miliar pada 29 Juni 2020 dan Rp 6,72 miliar pada 15 Juni 2020.
Sementara, sisanya yang saat ini dalam proses pembayaran, sebesar Rp 35,02 miliar akan dibayarkan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Initial Public Offering (IPO) paling lambat pada 1 Juni 2021.
Adapun sumber dana yang akan digunakan untuk rencana transaksi tersebut merupakan 42% dana hasil IPO.
Tidak hanya ZYRX, saham induk Bank Victoria, VICO, pun menjadi 'pecundang' setelah anjlok 5,84% ke Rp 145/saham. Tampaknya para pelaku pasar melakukan aksi profit taking (ambil untung) setelah kemarin melesat 16,67%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit