
Sepekan IHSG Naik 0,9%, Asing Borong 4 Saham Big Cap Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi borong saham oleh investor asing membuat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses terangkat. Seminggu ini IHSG terapresiasi 0,88%.
Setelah sekian lama sepi, minggu ini terutama sebelum perdagangan terakhir nilai transaksi tembus Rp 22,9 triliun dan tergolong ramai. Asing juga mulai masuk ke saham-saham RI.
Dalam seminggu ini asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp 861,5 miliar di pasar reguler. Saham-saham yang paling banyak dikoleksi merupakan saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar.
Berikut ini adalah saham-saham yang banyak dibeli dan masuk ke dalam portofolio investor asing sepekan terakhir yang nilainya lebih dari Rp 100 miliar.
Saham Net Foreign Buy (NFB)
- TLKM Rp 183,6 miliar
- BBRI Rp 164,1 miliar
- BBCA Rp 145,6 miliar
- MDKA Rp 126,6 miliar
Tampak bahwa asing mengkoleksi saham-saham big cap penyusun terbesar IHSG yaitu trio PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Namun di tengah tren kenaikan harga emas dan tembaga investor asing juga melakukan pembelian saham emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Ini menjadi indikasi bahwa investor tak mau ketinggalan momentum kenaikan harga emas yang diharapkan membuat kinerja keuangan emiten tambang ini menjadi solid.
Saat diborong asing saham TLKM dan BBCA justru mengalami koreksi masing-masing sebesar 1,21% dan 0,63%. Sementara itu untuk saham BBRI dan MDKA justru melesat dengan apresiasi masing-masing 4,9% dan 4%.
Data ekonomi AS yang bagus membuat Wall Street sumringah dan semangatnya menyebar ke pasar keuangan Benua Kuning tak terkecuali Indonesia.
Minggu ini jumlah warga AS baru yang mengajukan klaim pengangguran turun jauh melebihi ekspektasi pekan lalu dan menjadi level terendah selama 14 bulan terakhir di angka 406 ribu seiring dengan restriksi pasca Covid-19 yang terus diperlonggar.
Di sisi lain dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 3,5%. Level terendah sejak Indonesia merdeka. Fokus BI sekarang adalah menjaga stabilitas rupiah.
Rupiah yang stabil menjadi salah satu modal utama bagi investor asing untuk membeli aset keuangan domestik. Ketika rupiah stabil maka confidence investor asing akan terbangun sehingga mereka menjadi lebih yakin berinvestasi di dalam negeri.
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia 5 Emiten Paling Dipantau di 2020, Punya Sahamnya Gak?