
Usai Libur Waisak, Harga CPO Terkapar dan Jauhi RM 4.000/ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah libur nasional merayakan hari raya Waisak, harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) anjlok menjauhi level psikologis RM 4.000/ton.
Hingga sesi istirahat siang perdagangan Kamis (27/5/2021), harga kontrak pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatif Exchange turun hampir 2,5% ke RM 3.925/ton.
Penurunan harga minyak mentah dunia akibat perkembangan perundingan nuklir antara Iran dengan negara-negara barat juga menjadi pemicu turunnya harga minyak nabati unggulan ekspor Negeri Jiran dan RI ini.
Apabila perjanjian nuklir yang sempat berhenti di era Presiden Donald Trump itu dimulai kembali, ada peluang AS akan mencabut sanksi terhadap sektor minyak Iran. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pasokan minyak Iran ke pasar.
JPMorgan dalam risetnya memperkirakan peningkatan suplai minyak Iran ke pasar bakal terjadi secara gradual mulai dari 500 ribu barel per hari (bph) akhir tahun ini dan tambahan lagi setengah juta barel Agustus tahun depan.
Peningkatan pasokan membuat harga minyak tertekan. Harga minyak sawit dan minyak nabati lain yang sudah tinggi menjadi terkoreksi karena kurang kompetitif untuk dijadikan sebagai bahan baku biodiesel.
"Minyak sawit mengejar ketinggalan dengan pasar eksternal setelah satu hari ditutup," kata seorang pedagang Kuala Lumpur kepada Reuters. Kontrak minyak kedelau di Bursa Dalian dan kontrak minyak sawit di bursa yang sama masing-masing turun 0,7% dan 0,6%.
Sebelum libur Waisak, harga minyak sawit sempat kembali ke level RM 4.000/ton. Pada perdagangan Selasa (25/5/2021) harga minyak sawit mentah ditutup di RM 4.024/ton.
Kini bulan Mei akan segera berakhir. Tinggal satu bulan lagi tahun 2021 memasuki paruh keduanya. Biasanya di paruh kedua produksi kelapa sawit cenderung meningkat sehingga ke depan harga CPO berpeluang semakin ambles seiring dengan peningkatan output.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Pelan-pelan Mulai Terangkat Lagi