Mengekor Minyak Mentah, Harga CPO Naik 1,3% Dekati RM 3.600

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
23 February 2021 11:30
Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga minyak mentah membawa berkah bagi harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Negeri Jiran. Harga kontrak futures (berjangka) pengiriman Mei naik 1,3% pada perdagangan pagi hari ini, Selasa (23/2/2021).

Harga kontrak yang aktif diperdagangkan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange tersebut semakin mendekati RM 3.600/ton. Satu jam setelah pembukaan pasar, harga kontrak CPO dibanderol di RM 3.592/ton.

Setelah tertekan sepanjang pekan lalu, harga komoditas unggulan Malaysia dan Indonesia tersebut berangsur-angsur membaik. Volatilitas harga CPO juga turut dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak.

Harga minyak mentah tembus rekor lagi hari ini. Pemicunya adalah lambatnya pemulihan produksi minyak mentah AS akibat cuaca dingin ekstrem yang berakibat pada pembekuan pipa dan infrastruktur produksi serta disrupsi pasokan listrik.

CPO merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan biodiesel yang menjadi bahan bakar alternatif minyak. Kenaikan harga minyak mentah membuat penggunaan minyak nabati seperti CPO menjadi semakin menarik untuk produksi biodiesel seiring dengan semakin maraknya tren kebijakan bauran energi yang ramah lingkungan.

Kini pelaku pasar sedang mencermati data produksi, ekspor serta stok minyak sawit di Malaysia. 

AmSpec, perusahaan inspeksi independen, mencatat ekspor CPO Malaysia pada 1-20 Februari 2021 mencapai 697.794 ton. Melonjak 10,3% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.

Harga CPO yang lebih rendah juga berguna untuk menarik calon pembeli. Pasalnya, negara konsumen CPO utama seperti India masih dilanda kelesuan ekonomi. Harga yang lebih murah menjadi sarana untuk mendongkrak permintaan.

"Kondisi di pasar utama CPO belum pulih. Jika produksi masih tinggi, maka harga harus diturunkan untuk mendorong permintaan,"kata Anilkumar Bagani, Kepala Riset Sunvin Group yang berbasis di Mumbai (India), seperti dikutip dari Reuters.

Harga CPO diperkirakan baru akan melorot pada paruh kedua tahun ini. Kenaikan produksi di dua produsen utama yaitu Malaysia dan Indonesia diperkirakan bakal meningkatkan stok dan menekan harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular