Kekhawatiran Inflasi Kian Reda, Dow Futures Menguat Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
25 May 2021 18:03
A trader works on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., March 22, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan Selasa (25/5/2021), masih didorong kenaikan saham teknologi dan saham siklikal yang diuntungkan dari pemulihan ekonomi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 68 poin dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga menguat, masing-masing sebesar 0,3% dan 0,4%.

Penguatan kembali mata uang kripto kembali membuat saham-saham teknologi yang memiliki eksposur di mata uang digital tersebut juga menguat. Saham Tesla, tercatat melesat 1% pada sesi pra-pembukaan, sementara saham emiten Coinbase melesat 1,7% naik setelah mendapat rekomendasi beli dari JPMorgan.

Harga Bitcoin kembali mendekati level US$ 38.000 setelah sempat anjlok hingga menyentuh US$ 32.000 pada Minggu. Kenaikan terjadi setelah Elon Musk menjajaki kemungkinan mendorong pengembangan mata uang kripto yang lebih berkelanjutan.

Saham teknologi yang menguat di antaranya adalah Facebook, Amazon, Apple, Microsoft, Netflix, Nvidia, dan Alphabet (induk usaha Google). Sementara itu, saham maskapai dan produsen pesawat Boeing juga menguat.

Pada Senin, bursa saham menguat setelah muncul kabar bagus dari penanganan pandemi di AS, di mana rerata infeksi baru dalam sepekan terakhir menyentuh angka 26.000 atau yang terendah sejak Juni 2020. Hal ini memicu optimisme bahwa pembukaan ekonomi bakal segera dimulai.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 186 poin, berkat reli saham Microsoft, Salesforce dan Cisco. Indeks S&P 500 melesat 1%, Nasdaq melompat 1,4% berkat reli saham Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet. Indeks saham kapitalisasi pasar kecil Russell 2000 juga naik, sebesar 0,5%.

"Saham berbasis pertumbuhan termasuk teknologi mendapatkan kembali posisinya sebagai lokomotif bursa setelah kekhawatiran akan kenaikan suku bunga acuan dan inflasi mulai berkurang," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.

Dengan reli Senin, indeks S&P 500 kini mencetak reli sepanjang bulan Mei, dan hanya berselisih sekitar 1% dari rekor tertingginya awal bulan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Pajak Biden Perberat Pergerakan Dow Futures dkk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular