
Diborong Asing, Saham Bank BUMN 'Ngamuk'

Jakarta CNBCÂ Indonesia- Saham-saham emiten perbankan BUMN kompak melesat pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (25/5/2021). Penguatan terjadi setelah saham-saham tersebut mayoritas ditutup memerah pada perdagangan Senin (24/5) kemarin.
Seiring dengan penguatan ini, investor asing juga cenderung masuk ke saham-saham bank pelat merah tersebut.
Berikut gerak saham bank BUMN, mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.30 WIB.
Bank Tabungan Negara (BBTN), saham +3,26%, ke Rp 1.585, net buy (beli bersih) asing Rp 195,37 juta
Bank Mandiri (BMRI), +3,04%, ke Rp 5.925, net buy Rp 7,71 M
Bank Negara Indonesia (BBNI), +2,36%, ke Rp 5.425, net sell Rp 1,35 M
Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +1,24%, ke Rp 4.090, net buy Rp 47,23 M
Mengacu pada data di atas, terdapat 4 saham bank BUMN yang melonjak siang ini, dengan saham BBTN memimpin penguatan setelah naik 3,26% ke Rp 1.585/saham.
Saham BBTN berhasil rebound setelah ambles 1,29% ke Rp 1.535/saham pada perdagangan kemarin.
Dalam sepekan, saham BBTN naik tipis 0,63%, sementara dalam sebulan anjlok 6,76%.
Asing tercatat masuk ke saham ini dengan nilai beli bersih sebesar Rp 195,37 juta.
Di posisi kedua, ada saham BMRI yang melesat 3,04% ke Rp 5.925/saham. BMRI berhasil memantul lagi ke atas setelah kemarin terkoreksi 1,29% ke Rp 5.750/saham.
Seiring dengan kenaikan ini, asing ramai-ramai masuk dengan memborong saham BMRI sebesar Rp 7,71 miliar. Ini membuat saham BMRI menjadi salah satu saham yang paling banyak dikoleksi asing siang ini.
Dalam sepekan, saham BMRI terapresiasi 0,42% dan secara sebulan ambles 3,27%.
Selain itu, saham bank 'wong cilik' BBRI juga terkerek 1,24% ke Rp 4.090/saham. Asing berbondong-bondong masuk ke saham ini sebesar Rp 47,23 miliar.
Angka ini membuat BBRI berada di peringkat kedua saham dengan net buy asing tertinggi di bursa siang ini, berada di bawah saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang sebesar Rp 141,3 miliar.
BRI sendiri baru saja melaporkan kinerja keuangan per kuartal I 2021. Dikutip dari pemberitaan CNBC Indonesia sebelumnya, Selasa (25/5), BRI membukukan laba bersih sebesar Rp 6,86 triliun pada periode kuartal pertama tahun ini. Capaian ini sedikit lebih rendah dari perolehan laba di periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 8,16 triliun.
Meski demikian, di tengah kondisi ekonomi nasional yang tengah berjuang untuk pulih, BRI berhasil mempertahankan kinerja positif. Kredit mikro BRI tercatat tumbuh 12,43 % sehingga secara konsolidasian BRI berhasil mencetak laba senilai Rp 6,86 triliun pada akhir kuartal I 2021.
Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan, hingga akhir Maret 2021 penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp 914,19 triliun. Penopang utama pertumbuhan kredit BRI yakni kredit mikro sebesar Rp 360,03 triliun atau tumbuh 12,43 persen year on year dan kredit konsumer yang tumbuh 1,62 persen yoy menjadi Rp 145,06 triliun.
Selain BBRI, Bank BTN juga sudah melaporkan kinerja per 3 bulan pertama 2021, dengan kembali mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I-2021 kendati berada di bawah tekanan pandemi Covid-19.
Per 31 Maret 2021, Bank BTN berhasil menorehkan peningkatan laba bersih sebesar 36,75% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 457 miliar di kuartal I/2020 menjadi Rp 625 miliar.
Sementara, Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil membukukan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp 14,1 triliun di kuartal I-2021, tumbuh 1,7% dari periode yang sama tahun lalu, dengan realisasi laba bersih mencapai Rp 5,92 triliun.
Laba bersih tersebut terkoreksi 25,25% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,92 triliun.
Tidak ketinggalan, sepanjang kuartal I-2021 BBNI berhasil mencetak laba Rp 2,39 triliun, dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 8,1% (yoy) menjadi Rp 639 triliun. Sementara kredit turut tumbuh 2,2% (yoy), dengan pendapatan non bunga Rp 3,9 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Halau Serangan Hacker ke Bank BUMN,Pemerintah Punya Jurus Ini