
Tanda Hidup Mulai Normal: Current Account RI Defisit Lagi

Pandemi juga sempat membuat transaksi modal dan finansial tidak normal. Biasanya pos ini hampir tidak pernah defisit, karena pasar keuangan Indonesia masih menarik buat hot money untuk masuk.
Pandemi virus corona membuat investor ikut-ikutan menerapkan social distancing terhadap aset-aset berisiko di negara berkembang. Akibatnya, transaksi modal dan finansial pada kuartal I dan IV tahun lalu membukukan defisit.
Namun pada kuartal I-2021, situasi kembali normal dengan transaksi modal dan finansial mengalami surplus US$ 5,6 miliar. Ini adalah yang tertinggi sejak kuartal II-2020.
"Pada triwulan I 2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar US$ 5,6 miliar, setelah pada triwulan sebelumnya mencatat defisit sebesar US$ 1 miliar. Aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio makin meningkat seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.
"Investasi portofolio mencatat net inflows sebesar US$ 4,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 2 miliar, terutama didorong oleh penerbitan global bonds dan peningkatan aliran masuk modal asing di pasar saham. Investasi langsung juga mencatat surplus sebesar US$ 4,1 miliar, melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 4,2 miliar, terutama dalam bentuk modal ekuitas. Sementara itu, transaksi investasi lainnya mencatat defisit yang lebih rendah antara lain disebabkan oleh penurunan penempatan simpanan di luar negeri," terang laporan BI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
